Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai inflasi bukan terjadi lantaran banyaknya penjualan kendaraan. Masalah utama yang menyebabkan inflasi adalah infrastruktur.Ketua III Gaikindo Johny Darmawan mengatakan, sampai Maret ini penjualan kendaraan lebih besar dari tahun lalu, yakni mendekati 300 ribu. Namun, dia menolak anggapan yang mengatakan inflasi terjadi karena banyaknya kendaraan.

 

"Penjualan di atas satu juta, tapi apakah lebih besar dari tahun lalu? Ada asumsi yang meragukan, seperti kenaikan upah buruh, kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, sudah terbukti inflasi tidak terkontrol maka banyak faktor yang tidak mendukung," kata dia, di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Senin (8/4/2013).

 

Dia menambahkan, saat ini pembatasan BBM bersubsidi memang akan menambah beban biaya. Oleh karena itu, dia lebih menilai menaikkan harga BBM bersubsidi. "Menurut saya dari dulu yakin harga saja lah dinaikkan," katanya.

 

Dia mengatakan, jika kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut dilakukan, maka dana dari masyarakat dapat dikembalikan dalam bentuk infrastruktur. Dengan demikian, maka akan memberikan dampak langsung kepada orang-orang yang berkepentingan.

 

Johny mengatakan, dengan naiknya harga BBM, maka akan membuat masyarakat berpikir ke depan. Menurutnya, meskipun saat ini BBM bersubsidi murah, namun para pengusaha tidak dapat menerapkan tarif yang normal, lantaran masalah infrastruktur.

 

"Secara fundamental Indonesia bermasalah, diborosin segala macam sampai Rp300 triliun, luar biasa. Kenapa ini enggak dipakai untuk pembangunan infrastruktur? Kalau infrastruktur itu keuntungannya banyak. Macet sudah buang berapa banyak? Tapi itu soal trafik manajemen," tukas dia. (mrt)

 

 

 

Sumber