Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Penurunan Nilai Ekspor Ganggu Kestabilan Rupiah

Recommended Posts

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) selama sepekan kembali melemah. Beberapa sentimen yang ada tidak mampu mendorong rupiah untuk ke jalur hijau, selain itu rilis inflasi Maret sebesar 0,63 persen atau tertinggi selama lima tahun terakhir, menambah sentimen negarif pada pergerakan rupiah.Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, selain inflasi Maret, para pelaku pasar juga khawatir dengan hasil rilis penurunan nilai ekspor Februari 2012 sebesar 2,51 persen (MoM) dan 4,50 persen (YoY). Meski nilai impor juga menurun namun, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan defisit sebesar USD330 juta.

 

"Rupiah sempat menguat seiring dengan kenaikan yen setelah rilis survey data Tankan Manufactures Index yang lebih rendah dari estimasi dan perlambatan indeks factory output China, namun penguatan rupiah tidak bertahan lama karena kembali diterpa sentimen negatif," demikian disampaikan dalam risetnya, Minggu (7/4/2013).

 

Lebih lanjut, menurut Reza, sentimen negatif muncul setelah pernyataan Presiden ECB Mario Draghi, yang masih mensinyalkan peluang pemangkasan suku bunga, kebuntuan politik Italia, serta belum jelasnya penyediaan likuiditas darurat dari ECB berupa Outright Monetary Transactions (OMT).

 

"Selain itu pengunduran diri Menkeu Cyprus terkait dengan krisis yang melanda negara tersebut, serta penurunan defisit perdagangan Australia yang tidak diimbangi dengan rilis perlambatan new home sales (MoM) dan pernyataan salah satu petinggi The Fed, William Dudley, bahwa program pembelian obligasi kemungkinan akan berakhir pada penghujung tahun ini dengan mulai menguranginya secara bertahap, sentimen global juga semakin membuat rupiah melemah," jelasnya.

 

Sementara itu, hasil pertemuan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) yang mensinyalkan pembelian obligasi lebih besar hingga mencapai tujuh triliun yen, lebih tinggi dari sebelumnya senilai 3,8 triliun yen dan hampir semua akan dibeli hingga tenor 40 tahun sehingga membuat nilai tukar yen melemah dan USD menguat. (wan) (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...