Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bank DKI Targetkan Kenaikan Laba Kotor 73%

Recommended Posts

JAKARTA - PT Bank DKI menargetkan laba kotor hingga akhir 2013 sebesar Rp782 triliun. Target ini naik 73 persen dari realisasi di 2012. Adapun target perolehan laba kotor di 2013 mencapai 73 persen dari realisasi perolehan pada 2012 sebesar Rp450 miliar."Pertumbuhan aset Bank DKI pada kuartal satu cukup bagus, laba sebelum pajak sudah mencapai Rp212 miliar," ujar Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono, saat pembukaan Pekan Olahraga dan Seni menyambut HUT ke-52 Bank DKI, di Jakarta, Minggu (7/4/2013).

 

Sementara aset yang dimiliki Bank DKI saat ini mencapai Rp27 triliun, atau naik 36,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp19,5 triliun.

 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, target aset untuk 2013 naik sebesar 44 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp33 triliun.

 

"Bank DKI mengalami perkembangan yang cukup baik, bahkan laba bersih yang kita peroleh hingga akhir 2012 mencapai Rp339 miliar, naik 12,6 persen dari Rp301 miliar di 2011," tambahnya.

 

Diusianya yang ke-52, Bank DKI akan semakin gencar melakukan ekspansi hingga ke luar Jakarta untuk dapat menjadi bank umum berskala nasional.

 

"Kami melihat peluang ekspansi bisnis di luar DKI Jakarta, oleh karena itu kami memutuskan untuk membuka jaringan kantor di sejumlah daerah," tutur Eko.

 

Bank DKI, tambahnya, sudah menyiapkan sejumlah strategi seperti gencar melakukan ekspansi untuk mencapai target menjadi bank umum berskala nasional.

 

"Saat ini cakupan bank DKI sudah sampai ke Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Ke depannya, Bank DKI akan membuka kantor cabang di Sumatera Selatan, Sulawesi, dan Riau," tukasnya.

 

Sementara dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional Bank DKI Martono Suprapto juga menambahkan jika ekspansi jaringan kantor berpeluang menggerek rasio Net Interest Margin (NIM).

 

Tercatat NIM Bank DKI 2012 mencapai Rp1,2 triliun. "Selain itu juga ekspansi ini sekaligus menurunkan rasio biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO)," pungkas Martono. (wan) (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...