Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai semburan liar (blowout) yang terjadi di Pertamina EP Aset 2 Field Prambulih pada sumur pemboran Talang Jimar (TLJ)-25 di Prabumulih, Sumatera Selatan milik PT Pertamina EP menyebabkan tambahan produksi sebesar 4.200 ribu barel per hari (bph) mundur.Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan mengatakan, blowout yang terjadi di Sumur Talang Jimar pasti berpengaruh pada produksi Pertamina EP. Pasalnya, sumur tersebut merupakan sumur pengembangan yang diharapkan menambah produksi.

 

"Tambahan produksi yang tidak bisa diperoleh saat ini akibat blowout yaitu 700 bph. Sejak minggu berarti ada tambahan 4.200 bph yang tidak bisa diproduksikan sekarang," ujar Muliawan di Jakarta, Jumat (5/4/2013).

 

Hanung menambahkan, sementara produksi total dari Aset 2, termasuk Prabumulih yaitu 29.100 bph. Tambahan minyak tersebut tidak hilang tetapi hanya mundur perolehan tambahan produksinya. Mundurnya jadwal perolehan tambahan ini akan berpengaruh terhadap produksi tahunan.

 

"Tetapi diharapkan tidak terlalu banyak karena blowout kan hanya beberapa hari saja," jelasnya.

 

Hingga sekarang, blowout di Sumur Talang Jimar belum bisa dimatikan. Namun, menurut Muliawan, volume gas yang keluar sudah mulai mengecil. Pertamina EP sendiri masih bekerja keras untuk mematikan blowout dan menyiapkan lumpur.

 

Sekedar informasi, upaya penghentian semburan telah dimulai pada Senin (1/4/2013). Upaya penghentian dilakukan dengan menginjeksikan lumpur sebanyak tiga kali volume lubang atau sekitar 1.000-12.000 barel dengan rata-rata maksimal 24 barel per menit. Upaya mematikan semburan liar dilakukan di dalam lubang yang sama. Peristiwa blowout tersebut terjadi sejak Minggu (31/3/2013) dan dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. (wan) (wdi)

 

 

 

Sumber