Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: okezone)

 

 

 

JAKARTA - Kerjasama PT Indosat Tbk (ISAT) dengan Indosat Mega Media (IM2) dinilai tidak ada yang salah. Hal ini karena karena koneksi layanan jasa internet IM2 menggunakan jaringan 3G dan 2G Indosat."Tidak ada penggunaan frekuensi bersama dalam kerjasama Indosat dengan IM2 karena hanya menggunakan jaringan yang dimiliki oleh Indosat," ujar saksi ahli dari Indosat-IM2 Heru Wijayanto, dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Kamis (4/4/2013).

 

Dirinya menambahkan, jaringan yang digunakan oleh IM2 adalah jaringan yang sudah jelas harus memiliki infrastruktur, dalam hal ini BTS (base transceiver station). Dalam pengujian juga tidak ditemukan adanya infrastruktur milik IM2, dengan kata lain, IM2 menggunakan jaringan dari perusahaan induk sepenuhnya.

 

Salah satu indikasi bahwa IM2 tidak menggunakan frekuensi bersama dengan Indosat, adalah adanya indikasi sinyal di menara-menara BTS yang dia lakukan di lapangan. Pada fase penyidikan, Heru bersama pejabat Kejaksaan dan Indosat melakukan cek dan survei lapangan untuk membuktikan apakah ada penggunaan frekuensi bersama antara Indosat dan IM2.

 

Sekadar informasi, pemeriksaan saksi-saksi kasus dugaan korupsi oleh mantan Direktur Utama IM2 Indar Atmanto, di sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi masih terus berlanjut. Dalam persidangan yang digelar hari ini, jaksa menghadirkan dua saksi, yakni Hasnul Husaimi dan Heroe Widjajanto.

 

Diektahui, Hasnul adalah mantan Direktur Utama Indosat yang kini menjadi Direktur Utama di PT XL Axiata, operator telepon seluler XL. Sedangkan Heroe adalah ahli di bidang teknologi komunikasi.

 

Hasnul mengatakan, model bisnis antara penyelenggara jaringan dan penyelenggara jasa itu memang dianjurkan pemerintah. Sepengetahuan Hasnul, kerjasama tersebut tidak didasarkan pada frekuensi namun kerjasama jaringan. (ade)

 

 

 

Sumber