Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan pelemahan. Pergerakan rupiah seiring dengan pelemahan euro terkait pernyataan Presiden ECB, Mario Draghi yang masih mensinyalkan peluang pemangkasan suku bunga.Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, selain kabar dari Presiden ECB, di Italia yang masih mengalami kebuntuan politik, dan belum jelasnya penyediaan likuiditas darurat dari ECB berupa Outright Monetary Transactions (OMT), serta sentimen pengunduran diri Menteri Keuangan Siprus terkait dengan krisis yang melanda negara tersebut.

 

"Meskipun telah tercapai kesepakatan perpanjangan bailout antara pemerintahan Siprus dan Troika namun, pasar belum melihat signifikansi dari perpanjangan tersebut terhadap perekonomian negara tersebut," katanya di Jakarta, Kamis (4/4/2013).

 

Lebih lanjut dia menjelaskan, adanya rencana pembatasan penarikan dana harian sebesar 300 euro (USD385) di bank, dan pelarangan transfer dana ke luar rekening negara membuat pelaku pasar masih khawatir terhadap kondisi di Siprus.

 

"Di sisi lain, Rupiah juga mendapat sentimen negatif dari Australia dimana meski defisit perdagangan menurun namun, rilis data new home sales bulanan mencatatkan pertumbuhan negatif,"ujar dia. (mrt)

 

 

 

Sumber