Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pasar Wait & See, Rupiah Ditaksir di Rp9.735-Rp9.755/USD

Recommended Posts

faFBZiyu4j.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini masih cenderung untuk melemah dan diprediksi berada di level Rp9.735-Rp9.755 per USD. Kondisi ini masih dipengaruhi dari sentimen domestik yang masih menunggu kebijakan Bank Indonesia (BI) tentang BI Rate."Pelaku pasar masih menanti keputusan BI, apakah akan tetap mempertahankan BI Rate tetap di level 5,75 persen, atau naik dan juga menunggu pemerintah memutuskan siapakah pengganti Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan," kata analis R Anggoro Widagdo di Jakarta, Kamis (4/4/2013).

 

Sementara itu, dari regional para pelaku pasar masih menunggu keputusan tiga bank sentral, yaitu Bank of Japan (BOJ), Bank of Europe (BOE), dan England Central Bank (ECB) terkait penentuan suku bunga acuannya.

 

BOJ hampir dipastikan akan melonggarkan kebijakannya, Hal ini karena gubernurnya Haruhiko Kuroda berjanji bakal melakukan kebijakan agresif untuk mencapai target inflasi dua persen dan mengentaskan deflasi.

 

"Untuk BOE pada bulan ini, mungkin masih mempertahankan kebijakannya, namun pertanyaannya, seberapa lama BOE mempertahankan suku bunganya," kata dia.

 

Sedangkan ECB dihadapkan pada masalah krisis ekonomi. ECB mungkin akan berupaya menenangkan pasar yang sedang resah dengan efek domino Siprus dan kondisi yang mulai krisis di Slovenia.

 

ECB kemungkinan akan mempertahankan rate, tetapi dengan tetap memberi jaminan kesiapan bertindak, melakukan apapun untuk menyelamatkan euro. "Saat ini rupiah cenderung melemah bahkan BI telah melakukan intervensi ke market untuk menahan pelemahan rupiah,"tukasnya.

 

Kondisi ini masih dipengaruhi oleh data inflasi Maret 2013 bahkan Gubernur BI mendatang, Agus Martowardojo juga mengingatkan bahwa inflasi Maret sudah menimbulkan kekhawatiran, dan regulator perlu menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk mengendalikan inflasi ini.

 

Dari sentimen regional tidak terlalu banyak mempengaruhi pergerakan pasar valas khususnya rupiah karena pasar masih menunggu langkah ECB yang berupaya menenangkan pasar yang sedang resah soal memburuknya krisis, dan memastikan keamanan sistem perbankan pasca gejolak finansial Siprus.

 

Bank Sentral Eropa itu diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya bulan ini, menunggu dulu perkembangan apakah kondisi ekonomi di zona euro bisa membaik sebelum mereka harus menempuh, yaitu menggunakan ruangnya yang terbatas dengan memangkas suku bunga yang sudah rendah. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...