MBG Tetap Disalurkan ke Siswa saat Libur Sekolah, Bagaimana Skemanya?

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Dirjen Kereta Api (KA) Kementerian Perhubungan Tundjung Indrawan mengatakan bahwa pada 2030 mendatang, kereta api dapat menjawab tantangan perkembangan. Pasalnya isu dan permasalahan saat ini adalah peran KA api masih rendah."2030 perkeretaapian yang berdaya saing, berintegrasi, berteknologi, bersinergi dengan industri serta terjangkau," ungkap Tundjung, di Ibis Hotel Thamrin, Jakarta, Rabu (27/3/2013).

 

Tundjung melanjutkan pada 2030, pangsa pasar penumpang sekira 11-13 persen. Sedangkan pengangkutan barang sebesar 15-17 persen dari total pangsa pasar transportasi nasional di 2030. Dia mengungkapkan, bahwa dengan membangun jalur ganda dan elektrifikasi sepanjang 10 ribu km di jalur utama Jawa agar kereta api bisa disebut sebagai tulang punggung angkutan massal di kota dan perkotaan.

 

Selain pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi sepanjang 10 ribu km, Tundjung menambahkan, bahwa kereta api juga ingin sebagai tulang punggung angkutan barang di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

 

"Udaha itu kita terus lakukan dengan meningkatkan pelayanan kereta api yang terintegrasi, aman, nyaman, handal, dan terjangkau," jelasnya.

 

Maka dari itu, strategi untuk pengembangan ini dengan meningkatkan peran kereta api sebgai angkutan massal daerah perkotaan, lalu meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan perkereta apian dan mengintegrasikan layanan kereta api dengan yang lainnya.

 

"Programnya dengan pengembangan jaringan layanan KA, pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi, layanan KA yang terpadu dan terintegritas antar dan intermoda lainnya," pungkasnya. (gnm)

 

 

 

Sumber