UMP Sumsel 2026 Resmi Naik 7,10 Persen, Jadi Rp3,94 Juta per Bulan

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - PT PLN (Persero) akan menawarkan bantuan pada susut jaringan (losses) bagi pemerintah Myanmar. Saat ini, losses yang dialami PLN-nya Myanmar mencapai 26 persen, jauh dibandingkan losses Indonesia di sembilan persen."Pemerintah Indonesia menawarkan kepada pemerintah Myanmar untuk memberikan bantuan teknik di bidang kelistrikan. Masalah yang dihadapi Myanmar itu losses di sana mencapai 26 persen. Kita losses kan sembilan persen," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji, saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/3/2013).

 

Pamudji menambahkan, PLN akan mengirim sekira lima hingga 10 orang. Pihaknya akan melihat permasalahannya seperti apa lalu manajemen kelistrikannya seperti apa. "Kita mencoba menawarkan losses menjadi di bawah 20 persen. Minimal enam persen, syukur kalau bisa lebih," ujarnya.

 

Menurut Nur, dipilihnya Myanmar untuk menawarkan bantuan karena merupakan negara yang berkembang ekonominya. Pihaknya perlu menjalin hubungan ekonomi yang baik ke sana dengan berbagai cara. Salah satunya dengan jasa konsultasi teknik di bidang kelistrikan, dan masing-masing BUMN memiliki strategi sendiri.

 

"Target di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) selalu 8,5 persen. Jadi menurunkan losses itu ada macam- caranya secara teknis dan nonteknis," pungkasnya.

 

Meskipun begitu, Nur menyebut, diterima atau tidaknya bantuan ini tergantung pada pemerintah Myanmar.

 

Sebelumnya, anggota komisi VII DPR-RI Rofi Munawar meminta pemerintah dan PT PLN untuk bersungguh-sungguh meningkatkan efisiensi biaya pokok penyediaan (BPP) listrik melalui kebijakan energy mix yang tepat dan menurunkan losses jaringan.

 

"Pemerintah harus lebih serius menurunkan losses dengan meningkatkan investasi di sistem jaringan kelistrikan dan menghindari pembebanan carry over dari tahun sebelumnya," pungkas Rofi. (gnm)

 

 

 

Sumber