Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Agus Marto Ungkap Empat Tantangan BI

Recommended Posts

JAKARTA - Calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan, ada empat tantangan yang akan dihadapi BI ke depan. Hal ini, dia ungkapkan saat menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR.Agus Marto menilai, BI harus menyiapkan berbagai macam langkah antisipasi agar jika terjadi krisis, agar guncangannya tidak berdampak pada perekonomian Indonesia. Karenanya, inflasi, nilai tukar rupiah, dan fluktuasi harga pangan menjadi sangat penting.

 

Dioa menjelaskan, tantangan pertama dengan adanya UU No.21 tentang OJK yaitu tugas mikroprudential BI berpindah ke OJK dan BI bertugas untuk mengawasi makro prudential.  Hal ini menjadi cerminan restrukturisasi ekonomi Indonesia yang kompleks dan saling berkaitan. Karenanya, diperlukan perubahan untuk mengakomodasi perubahan dari adanya UU tersebut.

 

?"Dengan adanya perubahan tersebut harus adanya langkah-langkah yang perlu disiapkan sejumlah kebijakan BI untuk menghadapi berbagai macam rintangan yang tengah terjadi yang akan dihadapi untuk ke depannya," kata dia di Komisi XI gedung DPR, Jakarta, Senin (25/3/2013).

 

Sedangkan yang kedua, inflasi pada awal 2013 tercatat lebih tinggi dari rata-rata inflasi. Adanya pelebaran defisit transaksi berjalan akan memberikan tekanan pada stabilitas nilai tukar. Mengingat, laju inflasi pada Januari ke Februari 2013 pada level 1,79 persen, tertinggi selama lima tahun terakhir.

 

"Kita harus cermati pentingnya stabilitas sistem keuangan dalam menjaga ekonomi Indonesia dari ancaman krisis ekonomi global. Krisis sektor keuangan itu diperkirakan akan melanda negara berkembang, terutama dari ekspor dan impor," tukas Agus.

 

?Sementara yang ketiga, mengenai nilai tukar, Agus siap meningkatkan kebijakan instrumen suku bunga, dan makro prudensial. "Saya akan memperdalam pasar keuangan dalam meningkatkan transisi kebijakan moneter, dan melakukan pengaturan devisa untuk mendorong stabilitas nilai tukar rupiah," ucapnya.

 

?Dan yang terakhir mengenai fluktuasi harga pangan, BI akan meningkatkan komunikasi dengan otoritas fiskal. "Yaitu melalui tim pengendali inflasi dengan memantau daerah dan penyusunan kebijakan pengendalian khususnya pada pangan dan sektor musiman,” tutup Agus. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...