Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - PT Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited (SEG) telah menawarkan Senior Secured Notes (Obligasi) sebesar USD350 juta. Obligasi ini ditawarkan dengan kupon bunga sebesar 6,125 persen per tahun.Chief Financial Officer Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited, Hendra S Tan, mengatakan bahwa obligasi tersebut akan diterbitkan pada 28 Maret 2013 dengan tenor tujuh tahun yang akan jatuh tempo pada 27 Maret 2020.

 

"Obligasi yang diterbitkan perseroan  mendapat sambutan positif dari investor. Hal itu tercermin pada hasil roadshow yang dilakukan manajemen SEG ke Hong Kong, Singapura, London, New York, Boston dan Los Angeles, permintaan terhadap Obligasi Kedua SEG mencapai USD4 miliar atau oversubscribed hingga 11 kali," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (22/3/2013).

 

Lebih dari 200 investor yang mengajukan permintaan obligasi tersebut, dengan rincian dari Asia 46persen, Eropa 33persen dan Amerika Serikat 21persen. Seluruh investor tersebut menggunakan Obligasi SEG sebagai investasi jangka panjang. Adapun investor yang mengajukan permintaan di antaranya, Fund/Asset Managers 86persen, Bank/Private Bank 8 persen dan Insurance/public institutions enam persen.

 

“Penerbitan Obligasi yang kedua ini merupakan bagian dari rencana strategis SEG dalam mengelola keuangan perseroan,” jelas Hendra.

 

Obligasi Kedua SEG mendapat rating B2 dari Moodys dan B+ dengan prospek stabil dari Fitch Ratings. Peringkat B+ yang diberikan Fitch Ratings mencerminkan kemampuan SEG dalam menjaga kualitas aset perusahaan dan kinerja yang kuat.

 

Penerbitan Obligasi ini akan mendukung bisnis SEG, khususnya dalam pengembangan sumber energi ramah lingkungan yaitu pembangkit listrik panas bumi.

 

"Tingginya minat investor berskala internasional terhadap obligasi SEG ini mengulang kesuksesan serupa, ketika kami menerbitkan obligasi pertama pada 2010 lalu. Hal itu menunjukkan kepercayaan dunia internasional yang kuat terhadap perseroan," tutup Hendra. (mrt)

 

 

 

Sumber