Borong Yuk, Anggur hingga Jeruk Diskon 20% di Transmart Full Day Sale

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih mencoba bertahan untuk tidak melemah lebih dalam. IHSG sepertinya memang sedang mencari alasan untuk menghentikan reli kenaikannya dengan memanfaatkan berita negatif.Kepala Riset Trust Securrities Reza Priyambada mengungkapkan, pelemahan yang terjadi masih terbatas sehingga tetap mempertahankan laju konsolidasinya sehingga tidak melemah lebih dalam.

 

"IHSG diperkirakan akan berada pada support 4.765-4.795 dan resistance 4815-4838. Setelah melewati target resisten kami, IHSG malah kembali ke kisaran target support," ungkap dia di Jakarta, Jumat (22/3/2013).

 

Sementara, bursa saham Asia variatif cenderung melemah meskipun terdapat kabar positif dari AS, dimana The Fed akan tetap melanjutkan bond buying programnya dan hasil survei indeks manufaktur China meningkat menjadi 51,7 dibandingkan sebelumnya 50,4 dan konsensus 50,8.

 

Untuk pasar saham Eropa berbalik negatif seiring kabar dari Cyprus setelah ECB memberikan ultimatum jika pemerintah Cyprus tidak bisa mencapai kesepakatan bailout dengan Uni Eropa dan IMF hingga Senin lalu, fasilitas likuditas darurat bagi perbankan Cyprus akan dihentikan.

 

"Di sisi lain, ECB belum memastikan akan menyetujui bantuan dari Rusia untuk Cyprus. Rilis penurunan manufacturing dan service PMI Jerman maupun zona Euro makin menambah derita indeks saham Eropa," imbuhnya.

 

Sementara bursa saham AS diperkirakan kemungkinan akan ikut terimbas kabar dari Cyprus tersebut dimana membuat pelaku pasar juga khawatir akan masa depan zona Euro. Tetapi, sentimen negatif ini bisa saja berpengaruh hanya sedikit dengan asumsi rilis initial jobless claims, manufacturing PMI, serta data-data perumahan minimal sesuai dengan estimasi pelaku pasar.

 

"Di sisi lain, rilis penurunan indeks manufaktur Jerman dan zona Euro secara tidak langsung mengakhiri reli IHSG selama dua hari berturut-turut. Apalagi laju bursa saham Asia variatif cenderung negatif dan diikuti dengan pembukaan bursa saham Eropa yang negatif makin membuat IHSG letoy," tukasnya. (mrt)

 

 

 

Sumber