Borong Yuk, Anggur hingga Jeruk Diskon 20% di Transmart Full Day Sale

[Lebay Pemilik Lapak 0]

AirAsia. (Foto: Reuters)

 

 

 

MALAYSIA - Tampaknya Air Asia gerah dengan aksi korporasi Lion Air yang membeli 234 pesawat Airbus. Tak mau kalah dengan maskapai lokal Indonesia, Air Asia pun berencana menambah armada pesawatnya.Penambahan armada tersebut melirik pertumbuhan ekonomi dan populasi penduduk yang terus bertumbuh dengan melihat dari tingginya permintaan penerbangan untuk berwisata.

 

"Ada tiga miliar orang di Asia, serta ada 300 juta orang di Amerika. Bahkan, pesawat milik maskapai penerbangan di Amerika tiga kali lebih banyak dibandingkan Asia," tukas CEO AirAsia Tan Sri Tony Fernandes, seperti dikutip dari Business Times, Rabu (20/3/2013).

 

Fernandes melanjutkan, alasan tersebutlah yang membuat maskapai penerbangan berbiaya murah ini ingin menambah armada pesawatnya. "Maka dari itu, butuh banyak pesawat," ujar Fernandes saat diwawancarai Bloomberg Television di konferensi Credit Suisse Asian Investment, Hong Kong.

 

Ucapan Fernandes ini bukannya tak berdasar. Dia berkomentar usai mengetahui pesaingnya Lion Air menyewa 234 pesawat dari Airbus pekan ini, yang merupakan komitmen kedua Lion Air untuk membeli lebih dari 200 pesawat dalam kurun waktu dua tahun. Sehingga memicu kekhawatiran terhadap kelebihan kapasitas di Asia.

 

Diketahui, lebih dari selusin maskapai penerbangan mulai beroperasi di Asia Pasifik dalam 15 tahun terakhir karena tumbuhnya perekonomian China, India, dan Asia Tenggara, sehingga mendukung orang untuk berpergian.

 

Fernandes menambahkan, populasi penduduk di Asia yang makin bertumbuh secara tidak langsung akan mendukung pertumbuhan penerbangan. AirAsia sendiri menargetkan mengangkut 43 juta penumpang tahun ini.

 

"Saya tidak akan mengatakan jika banyak pesawat di Asia. Kami memiliki 500 armada dan kami akan terbang ke enam negara. Lion Air ada di Indonesia dan berkembang di Malaysia. AirAsia bisa mengambil pesawat yang dimiliki," tambahnya. (ade)

 

 

 

Sumber