Jasa Ekspedisi Jakarta Nabire Kirim Barang Laut Cepat & Aman

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Lion Air telah menandatangani pengajuan pemesanan 234 pesawat Airbus senilai sekitar 18,4 miliar euro atau sekitar USD24 miliar.Adapun alasan Lion Air memesan 234 pesawat Airbus jenis Airbus A320 yang terdiri 109 pesawat A320neo, 65 A321neo, dan 60 A320ceo dengan pertimbangan tipe pesawat seperti itu mampu menghemat biaya operasional.

 

"Ini langkah bisnis yang dilakukan oleh Lion Air penuh dengan pertimbangan matang mengingat investasi yang dikeluarkan oleh Lion Air tidaklah sedikit. Tetapi strategi yang dilakukan oleh Lion Air ini cukup agresif mengingat Lion Air di kawasan Asia Tenggara mempunyai pesaing berat yaitu Air Asia," kata pengamat ekonomi Rahadyo Anggoro melalui pesan elektroniknya kepada Okezone, Jakarta, Selasa (19/3/2013).

 

Rahadyo menilai, Pembelian ini sebagai cara Lion Air untuk terbang ke Eropa dan Benua Lain yang memandang Low Cost Carrier Airlines yang memiliki safety level rendah. Selama ini, maskapai yang mengklaim sebagai layanan tarif murah belum mendapatkan sertifikasi terbang ke Eropa.

 

Selain itu, Keberanian Lion Air melakukan investasi besar-besaran ini juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik, di tengah lesunya perekonomian dunia. Setiap tahun, ekonomi Indonesia tumbuh diatas 6persen. Kondisi perekonomian ini membuat mobilitas orang Indonesia makin tinggi.

 

"Ini bukti langkah untuk menimbulkan kepercayaan baik bagi regulator di benua eropa maupun meraih kepercayaan pelanggan, karena sekitar 50 persen lebih pangsa pasar penerbangan ASEAN ada di Indonesia. Kontrak ini memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak baik bagi Lion Air maupun Airbus dan Prancis," ungkap Rahadyo.

 

Rahadyo mengungkapkan tantangan kedepan yang dihadapi oleh Lion Air adalah bagaimana Lion Air menyediakan sumber daya manusia serta mengatur armada pesawat yang begitu besar. Karena dengan semakin besarnya armada maka diperlukan perawatan pesawat dan pelayanan terhadap konsumen secara maksimal.

 

"Lion Air harus memprioritaskan safety level terkait dengan perawatan armada dan memberikan pelayanan kepada penumpang secara lebih baik sehingga kepercayaan yang sudah dibangun untuk konsumen maupun kepada regulator tidak sia-sia," terangnya.

 

Lebih Lanjut lagi, Rahadyo memaparkan bagaimana Lion Air memgoptimalkan penggunaan bahan bakar mengingat adanya peluang naiknya harga bahan bakar karena jika Lion Air tidak memikirkan langkah langkah untuk mengoptimalkan penggunaan bahan bakar akan menyebabkan investasi yang telah dikeluarkan menjadi kurang optimal. (wan) (wdi)

 

 

 

Sumber