Apakah Ada Syarat PNS dan Pekerja Swasta WFA pada 29-31 Desember?

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Dede Kurniawan/Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon mengatakan bahwa lebih memilih BUMN untuk melakukan impor bawang. Tapi ada syaratnya."BUMN harus transparan, jangan sampai menjadi bancakan partai penguasa seperti di massa lalu," kata Fadli di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/3/2013).

 

Fadli menyatakan setuju dengan usulan Menteri BUMN Dahlan iskan yang menginstruksikan Bulog dan RNI dalam pengendalian harga komoditas tersebut. "Asalkan Bulog dan RNI benar-benar transparan dan tidak berburu rente," ungkapnya.

 

Lanjut dia, Fadli merasa bingung kenapa Indonesia masih kekurangan komoditas tersebut, Pasalnya komoditas seperti bawang merah dan bawang putih sudah swasembada. "Infrastruktur penyimpanan masih kurang, ketika kita surplus diatur lagi stoknya, karena ketika tidak musim panen bisa digunakan," terangnya.

 

Selain itu, Fadli berharap dengan sistem satu atap, usulan Kementrian Perdagangan (Kemendag) bisa memberantas pemburu rente. "Jadi harus ada salah satu kementerian yang bisa transparan kepada publik, dengan transparan itu orang bisa mengakses dan mengetahui harga dan sebagainya," tutupnya.

 

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku merasa prihatin dengan kenaikan harga bawang yang tidak terkendali. Meskipun bukan di wilayah kerjanya, namun Dahlan Iskan menginstruksikan BUMN di bawahnya, yaitu Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk dapat mengatasi kelangkaan komoditas tersebut di pasar.

 

"Saya minta Bulog dan RNI menjajagi kemungkinan bisa mengimpor bawang, agar ketersediaannya tercukupi, sehingga harga bisa ditekan. Silahkan Bulog mengurus perizinannya," kata Kabiro Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi. (wdi)

 

 

 

Sumber