Aturan Berlaku Saldo Minimum Bank Mandiri-BRI-BNI, Ada yang Rp 1 Juta

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok pada akhir pekan. Dolar AS pun ikut terperosok melemah kendati mundul tanda-tanda ekonomi AS menguat.Dengan pelemahan ini, maka benchmark indeks AS, indeks Standard & Poor gagal untuk memecahkan rekor tertinggi sepanajang sejarah. Sementara bursa saham Eropa terpantau melemah dari posisi tertingginya dalam empat setengah tahun terakhir.

 

Investor bergeser ke intrumen investasi safe-haven, emas dan surat utang pemerintah AS dan Jerman. Kendati demikian, seiring munculnya tanda-tanda perbaikan ekonomi AS, harga minyak di naik ke atas USD110 per barel.

 

Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (16/3/2013), data pekerjaan AS tetap mencerahkan meskipun akan ada kenaikan pajak dan pemotongan belanja pemerintah.

 

Selain tanda dari pasar tenaga kerja yang positif, data manufaktur AS juga menunjukkan pertumbuhan berlanjut. Sebaliknya, optimisme ini diredam kabar inflasi yang kuat sebesar 0,7 persen pada bulan Februari dan penurunan mengejutkan dalam kepercayaan konsumen .

 

Pada akhir perdagangan Jumat waktu New York, Dow Jones industrial average berakhir turun 25,03 poin, atau 0,17 persen menjadi 14.514,11. S&P 500 kehilangan 2,53 poin atau 0,16 persen ke 1.560,70. Nasdaq Composite Index turun 9,86 poin atau 0,30 persen ke 3.249,07.

 

Padahal, indeks S&P 500 cuma butuh 4mpat poin lagi untuk mencetak rekor tertingginya. Tapi melemahnya JPMorgan membuat laju indeks ini balik arah. Saham JPMorgan merosot 1,9 persen menjadi 50,02 per saham.

 

Di sisi lain, harga emas naik tipis 0,1 persen menjadi USD1,591.04 per ons. Euro naik 0,52 persen menjadi USD1,3071 per euro, naik dari posisi terendahnya di USD1,2911. Di pasar minyak, harga minyak mentah tampak menguat seiring prospek ekonomi AS yang lebih baik dan kekhawatiran pasokan dari Timur Tengah.

 

Minyak mentah AS ditutup naik 42 sen atau 0,45 persen menjadi USD93,45 per barel, sementara Brent naik USD1,07 atau 0,98 persen menjadi USD110,03. (wdi)

 

 

 

Sumber