Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

KEN: Hilangkan Subsidi dalam Bentuk Barang

Recommended Posts

TMK2C7cfAW.jpgChairul Tanjung. (Foto: Setkab)

 

 

 

MAKASSAR - Sektor pertanian perlu dioptimalkan menjelang penerapan ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015 mendatang. Sebab, dikhawatirkan Indonesia hanya akan berperan menjadi pasar bagi AEC bila sektor pertanian tidak diurus dengan baik.Pengoptimalan itu dijabarkan dalam forum diskusi yang dihelat Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), di Makassar, Jumat (15/3/2013).

 

Lantas, bagaimana pandangan Komite Ekonomi Nasional (KEN) terhadap masalah ekonomi khususnya yang menyentuh sektor pertanian? Pada jeda diskusi APPSI di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Okezone mewawancarai Ketua KEN, Chairul Tanjung (CT). Berikut petikannya wawancaranya.

 

Apakah KEN menolak impor?

Tidak ada yang menolak impor, tetapi artinya begini, kita harus sadar rakyat kita 250 juta orang, lahan kita terbatas, kebutuhan komoditas kan banyak, sehingga tidak seluruh komoditas itu bisa kita hasilkan untuk swasembada.

 

Kita harus memilih, kita pilih yang penting-penting saja yang harus swasembada, sementara yang tidak penting karena kebutuhannya sedikit. Kalau kita menanam juga tidak efektif, ya tidak ada masalah kalau kita impor. Tetapi untuk komoditas-komoditas yang penting seperti beras misalnya, itu tidak boleh impor, harus kita upayakan untuk bisa swasembada dan bukan cuma beras, banyak komoditas lain.

 

Nanti kita bicara dengan para gubernur komoditasnya apa saja yang memang perlu untuk kita bisa swasembada.

 

Mengenai optimalisasi pasar domestik seperti dikatakan Wakil Menteri Keuangan, optimalisasi seperti apa yang dikehendaki?

Filosofisnya kan begini, tadi jumlah penduduknya kan bertambah, kesejahteraannya juga meningkat, pasti demand (permintaannya) kan juga meningkat. Nah kalau permintaannya meningkat, suplainya kan harus diefektifkan.

 

Artinya apa? Kita harus lebih mengupayakan produk-produk pertanian kita untuk bisa memenuhi kebutuhan domestik kita. Kalau seandainya sudah terpenuhi, baru sisanya kalau ada sisa, kita ekspor. Jangan diekspor lebih dulu sebelum kebutuhan domestik terpenuhi.

 

Jadi, pada dasarnya KEN mendukung hal seperti itu?

 

Filosofinya KEN pasti mendukung sesuatu yang baik untuk republik ini.

 

Tadi Anda sebutkan kebijakan tentang subsidi itu akan dibahas pada 25-28 Maret mendatang, terutama tentang energi. Kalau konsep yang ditawarkan KEN ke Presiden sendiri seperti apa?

Ya, nanti pada saatnya. Kan tidak baik kalau seandainya belum diputuskan oleh Presiden sudah disampaikan kepada masyarakat. Biar diputus dulu sama Presiden, baru nanti disampaikan kepada masyarakat.

 

Kalau pandangan KEN sendiri tentang subsidi seperti apa?

Subsidi itu filosofisnya, yang pertama, subsidi yang terlalu berlebihan itu tidak baik bagi perekonomian. Karena dia akan membebani anggaran, itu yang pertama. Yang kedua, subsidi itu sebaiknya tidak diberikan dalam bentuk barang.

 

Kenapa?

Karena kalau dalam bentuk barang, seluruh orang yang tidak berhak menerima subsidi pun menerima subsidi. Nah oleh karenanya itu jangan. Kita harus hilangkan dalam bentuk barang diganti menjadi bentuk orang, artinya orang yang memerlukan subsidilah yang betul-betul diberikan subsidi. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...