Borong Yuk, Anggur hingga Jeruk Diskon 20% di Transmart Full Day Sale

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

 

 

 

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengharapkan strategi ketahanan energi nasional dapat meniru Ministry of Economy, Trade, and Industry (METI) negara Jepang dengan menyatukan kebijakan dalam satu Kementerian.Dirjen Industri Berbasis Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto menegaskan, jika pemerintah ingin memaksimalkan kebijakan energi, dapat meniru upaya salah satu kementerian di Jepang tersebut.

 

"Saya baru mengerti Jepang salah satu kementeriaannya yaitu METI itu dari sektor industri, perdagangan, dan energi menjadi satu. Itu cukup futuristik," ujar Panggah seusai acara seminar Open Acces untuk Keberlangsungan Industri Dalam Negeri, di kantor Kementrian Perindustrian, Jakarta, Rabu (13/3/2013).

 

Panggah menambahkan, dulu Indonesia pernah menerapkan kebijakan yang sama. "Dulu kita pernah bersatu dalam satu kementerian, namanya dulu Perdatam. Menurut saya ini strategi yang bagus ya, pikirannya futuristik," tambah Panggah

 

Selain itu, dia memproyeksikan program seperti METI, diperkirakan kebijakan dalam mengoptimalkan ketahanan energi dapat dimanfaatkan dengan baik. Menurut dia, implikasinya bakal memberikan efek simultan postifi bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

 

"Kalau bangun ekonomi kuat memang seharusnya disatukan. Karena sesungguhnya kita kuat dari segi sumber daya alam (SDA). Ini bisa dimanfaatkan kalau seperti itu dijalankan," jelas dia.

 

Panggah menuturkan, persoalan sektor industri saat ini adalah minimnya pasokan energi bagi bahan baku ataupu sumber energi. Diharapkan dengan permasalah ini seluruh stakeholder bersatu dengan bersinergi satu dengan yang lainnya. "Industri bergantung dengan pasokan gas. Ini perlu dicari jalan keluarnya. Gas merupakan suatu energi yang vital bagi industri," pungkasnya. (mrt)

 

 

 

Sumber