Raja Rokok RI Putuskan Ganti Nama Perusahaan Karena Mimpi

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melakukan review terhadap anggaran software Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian K/L (RKAKL) 2011-2013. Jika memang tidak sesuai, maka anggaran tersebut nantinya akan diubah.Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mengungkapkan, bagi K/L yang kurang baik dalam melakukan perencanaan, harus dilakukan revisi. Oleh karena itu, dia mengatakan tugas Kemenkeu adalah melakukan review atas permintaan perencanaan anggaran, dan memastikan penyediaan anggaran untuk digunakan.

 

"Tentu akan kita jalankan fungsi, tapi kalau dokumen dalam bentuk formal maupun material tidak lengkap, maka tidak bisa dicairkan," kata Agus Marto, di kantornya, Jakarta, Senin (11/3/2013).

 

Calon gubernur Bank Indonesia (BI) ini mengungkapkan, proses penyusunan anggaran yang lebih baik tata kelolanya, transparansinya, dan akuntabilitasnya terus dilakukan selama tiga tahun ini.

 

Menurutnya, jika penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan baik dari awal perencanaan K/L lalu diajukan di nota keuangan, dan mendapat persetujuan di DPR. Sehingga pelaksanaan anggaran, dapat berlangsung dijalankan tanpa perlu ada revisi-revisi sejak awal tahun.

 

"Jadi kalau seandainya revisi-revisi dilakukan K/L diminta persetujuannya ke Kemenkeu, tentu itu contoh pengelolaan anggaran yang kurang efisien. Karena kalau perencanaannya baik pasti pelaksanaannya baik," katanya.

 

Sebelumnya, Sekretaris Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengatakan bahwa Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuang-buang anggaran yang tidak ada manfaatnya bagi publik.

 

Koordinasi Advokasi Fitra Maulana mengatakan bahwa Ditjen Anggaran Kemenkeu telah menelan uang rakyat sebesar Rp16,7 miliar hanya untuk membuat software RKAKL 2011-2013. (mrt)

 

 

 

Sumber