Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Indonesia Siap Rebut Pasar Udang Dunia

Recommended Posts

INDRAMAYU - Indonesia siap merebut pasar udang internasional, menyusul adanya penyakit misterius (Early Mortality Syndrome/EMS) yang menyerang udang di sejumlah negara seperti Vietnam, Thailand, China, dan Malaysia.Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Subiakto mengatakan, saat ini tengah terjadi lonjakan permintaan terhadap komoditas udang di pasar global, akibat tersendatnya pasokan dari keempat negara tersebut.

 

"Hanya Indonesia yang tidak terkena penyakit (EMS) ini. Karena itu, ini peluang besar bagi kita untuk memproduksi udang sebanyak-banyaknya. Apalagi nilai jualnya saat ini sedang tinggi," kata Slamet, saat panen udang di tambak percontohan demfarm pembudidaya Vaname, di Kabupaten Indramayu, Minggu (10/3/2013) malam.

 

Luas lahan yang dijadikan demfarm saat ini mencapai 1.000 hektare (ha) yang tersebar di Kabupaten Indramayu, Cirebon, Serang, Tangerang, Karawang, dan Subang. Pada tahun ini ditargetkan akan ada 2.000 ha tambak demfarm.

 

"Rencananya perluasan ini akan kita kembangkan di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Sumatera Utara," imbuhnya.

 

Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Chaeron mengapresiasi keberhasilan revitalisasi budidaya perikanan termasuk tambak percontohan demfarm.

 

"Hasil panen udang Vaname di Indramayu ini merupakan keberhasilan program revitalisasi tambak. Tentunya jika terus dikembangkan maka ini akan menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan nelayan," ujarnya.

 

Kepala Badan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Suseno mengatakan, penyuluh perikanan memiliki peran yang strategis dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan, termasuk dalam keberhasilan revitalisasi tambak, khususnya tambak percontohan demfarm.

 

"Jika dipersentase, 40 persen keberhasilan produksi perikanan merupakan peran dari penyuluh," ujarnya.

 

Hal tersebut dibenarkan oleh Saudin, seorang Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak di Kabupaten Indramayu. Dia menjelaskan, setiap ada pembukaan areal tambak, penyuluh perikanan yang bertugas di areal tersebut melakukan pemantauan dan pendampingan kepada para petambak untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam setiap proses budidaya. "Kalau ada yang salah dalam proses budidaya, dampaknya sangat fatal," ujarnya. (Sudarsono/Koran SI/ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...