BNI Bersama BUMN Peduli Hadir bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Mengawali pekan ini laju perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami kenaikan. Diperkirakan hari ini IHSG akan bergerak pada kisaran support-resistance 4.855-4.900."Kami melihat adanya ruang kenaikan namun relative terbatas, adanya ancaman profit taking mulai membayangi indeks," kata Research Analyst Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Senin (11/3/2013).

 

Purwoko menambahkan, pada perdagangan hari ini, beberapa saham unggulan yang menjadi pendorong indeks mulai mengalami koreksi. Sementara IHSG pada perdagangan pekan lalu ditutup menguat sekitar 62 poin.

 

Kenaikan pada pekan lalu ditopang oleh sentimen positif dari beberapa data ekonomi dari AS serta ekspektasi akan kelanjutan program stimulus di beberapa negara besar.

 

Hal ini menumbuhkan optimistis bahwa pemulihan ekonomi di AS, China, dan Jepang akan berlanjut. Quantitative Easing (QE) III yang dimulai sejak September lalu dan fed rate yang rendah sepertinya berhasil mengangkat perekonomian AS.

 

"Sektor perumahan dan otomotif terus menunjukkan pemulihan dan hal ini yang juga mendorong perbaikan pasar tenaga kerja," tambahnya.

 

Sedangkan orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kali (First-time jobles claims) mengalami penurunan pertama kali semenjak Jan 2013.

 

Purwoko mengungkapkan dari dalam negeri tampaknya aliran dana asing atau capital inflow juga menjadi pendorong utama indeks pekan lalu. Kestabilan serta prospek ekonomi Indonesia menjadi daya tarik bagi investor. "Dari pembukaan awal tahun IHSG tercatat menguat 12,92 persen dan menjadi salah satu bursa dengan performance terbaik di tahun ini," tuturnya. (mrt)

 

 

 

Sumber