Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Dana Aplikasi Software Tak Batal, Komisi XI Buta Anggaran

Recommended Posts

tIlnMc934r.jpgRuang sidang DPR. (Foto: Gina Maftuhah/okezone)

 

 

 

JAKARTA - Koordinator Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Muhamad Maulana menuntut Komisi XI DPR untuk membatalkan anggaran sistem software aplikasi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL).Pasalnya, anggaran sebesar Rp16,7 miliar tersebut hanya sia-sia karena tidak ada maanfaatnya bagi publik.

 

"Jika komisi XI tidak membatalkan anggaran ini, maka ini mengindikasikan bahwa komisi XI tidak mengerti dan buta soal penganggaran," kata Maulana, saat konferensi pers, di Bumbu Desa Cikini, Jakarta, Minggu (10/3/2013).

 

Maulana menilai, hanya Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saja yang merasa diuntungkan dengan sistem aplikasi tersebut. "Karena ini menyangkut dengan proyek-proyek kerjanya ditjen anggaran," tuturnya singkat.

 

Selain itu, Maulana juga berharap agar Presiden SBY segera mengintegrasikan sistem perencanaan dan penganggaran, karena pemisahan sistem perencanaan penganggaran dinilai hanya membuang-buang uang rakyat demi kepentingan proyek para birokrat saja.

 

"Rencana kerja disusun oleh Bappenas, RKAKL disusun oleh Ditjen Anggaran, sedangkan laporannya disusun oleh ditjen pembendaharaan, misalnya Bappenas mengajukan rencana kerja ke ditjen anggaran, namun tidak disahkan oleh ditjen anggaran. Otomatis dana anggaran rencana Bappenas tersebut tidak dikucurkan, ini yang membuat antara perencanaan pembangunan dan anggaran yang disusun seringkali tidak sinkron," bebernya.

 

Maka dari itu, Kementerian Lembaga (k/l) dipaksa untuk bekerja tiga kali dalam menyusun perencanaan anggaran. Pasalnya, hasil studi Bappenas 2012 menunjukkan bahwa tidak semua indikator output kegiatan yang telah disusun dalam Rencana Kerja Pemerintah dapat ditemukan di dalam indikator output RKAKL.

 

"Hal ini disebabkan karena tidak terintegrasinya sistem perencanaan dan penganggaran," tutupnya. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...