Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan kenaikan harga pangan yang bergejolak (volatile food) akan mempengaruhi pergerakan inflasi ke depan. Pasalnya, volatile food sangat bergantung pada masa produksi panen."Volatile itu membawa inflasi ke bawah, itu kemungkinan beras akan turun, holtikultura akan turun juga. Jadi kemarin naik, terus nanti kemungkinan besar akan turun Maret atau April," kata Direktur Statistik Harga BPS, Sasmito Hadi Wibowo, saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (8/3/2013).

 

Sasmito mengungkapkan, karena produksi panen pada bulan-bulan ini meningkat maka inflasi sangat mungkin terkendali. Selain itu, dampak dari larangan impor membuat produksi dalam negeri terutama tanaman holtikultura yang berumur pendek harus cepat diantisipasi.

 

"Mereka harus menanam, dan saya memperkirakan dampaknya sampai Mei itu, saya membayangkan dampak inflasi kecil itu akan terus," tutur dia.

 

"Terutama karena emas juga (harga) stagnan, kemarin kan turun ya, belum ada pendorong soalnya. Jadi ya, minyak goreng kemungkinan turun, Kemudian yang masih dikhawatirkan tapi stok bawang merah bawang putih, harus kita tekan. Saya berharap ini berhenti pada minggu kedua atau keempat," tutur dia. (mrt)

 

 

 

Sumber