Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pinjaman Luar Negeri Kementerian PU Terus Turun

Recommended Posts

Ks5Wn9jMqj.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Nilai Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menurun dalam tiga tahun terakhir. Hal tersebut sebagai dampak dari semakin menguatnya peranan Rupiah Murni (RPM) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

 

Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (PKLN) Kementerian PU Rido Matari Ichwan menyebutkan, nilai PHLN Kementerian PU pada 2012 sebesar Rp8 triliun turun menjadi Rp7,8 triliun pada tahun ini. Jumlah tersebut diproyeksikan akan kembali berkurang menjadi Rp7,6 triliun pada 2014.

 

"Kita belajar dari pengalaman, kita tingkatkan akurasi supaya yang tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) kita tidak berlebihan. Untuk itu kita tingkatkan aspek pemograman dan perencanaan pinjaman," ungkap Rido seperti dilansir dari situs PU, Kamis (7/3/2013).

 

Rido menuturkan, selama ini seringkali program-program Kementerian PU yang menggunakan PHLN terhambat pelaksanaannya, karena rumitnya proses pencairan pinjaman. "Masalah proses persetujuan administrasi dari lender seperti No Objection Letter selalu memakan waktu, selain processing pembebasan lahan yang bermasalah," tuturnya.Pada tahun ini dari total PHLN USD821 juta, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air menjadi sektor peminjam terbesar dengan USD299 juta. Sementara alokasi dana Ditjen Bina Marga dan Ditjen Cipta Karya yang bersumber pinjaman masing-masing senilai USD295 juta dan USD226 juta.

 

Dana PHLN pada Ditjen SDA tersebut antara lain digunakan untuk manajemen penanganan banjir dan integrasi sumber daya air untuk Kota Semarang USD68 juta serta pembangunn irigasi Komering di Sumatera Selatan USD22,7 juta.

 

Sementara pada Ditjen Bina Marga di antaranya pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan USD51 juta dan proyek pembangunan jalan regional USD40 juta. Sedangkan untuk Ditjen Cipta Karya PHLN terbesar akan dimanfaatkan untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) sebesar USD61,7 juta.

 

Namun, Rido menjelaskan untuk proyek PNPM tersebut saat ini masih dalam proses negoisasi dengan peminjam. "Mudah-mudahan bisa efektif tahun ini supaya bisa segera diserap," tambahnya. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...