HOW TO FIND A LEGITIMATE CRYPTO RECOVERY EXPERT; HIRE CENTURY WEB RECOVERY

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) harus mempersiapkan UMKM menghadapi Asean Economic Comunity. Pasalnya, Asean Economic Comunity ini memiliki potensi dan daya tarik yang tinggi bagi pelaku usaha di Indonesia.Deputi VII Bidang Pengkajian Sumberdaya Koprasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan, peran Kementerian Koperasi dan UKM harus menumbuhkan iklim usaha yang kondusif.

 

"Kemenkop UKM harus meningkatkan akses finansial, meningkatkan akses pasar, mengembangkan SDM dan kewirausahaan, serta meningkatkan daya saing UMKM itu sendiri," kata dia di acara diskusi bertajuk "Kesiapan UMKM Indonesia Menghadapi Asean Economic Comunity 2015", Jakarta, Kamis (7/3/2013).

 

Untuk kesiapan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean Comunity 2015 nanti, I Wayan menargetkan untuk mengembangkan UMKM, produktivitas dan daya saing UMKM meningkat, kontribusi ekspor UMKM mencapai lebih 20 persen.

 

Selain itu, pekembangan rasio kewirausahaan dan wirausaha yang inovatif mencapai 3,5 persen, serta meningkatnya akses kresit perbankan bagi UMKM, khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) lebih dari Rp100 juta.

 

Selain itu, Wayan menambahkan tantangan UMKM dalam menghadapi Asean Economic Comunity sangat berat. Antara lain, persaingan yang makin tajam, termasuk dalam memperoleh sumber daya, menjaga dan meningkatkan daya saing UMKM, meningkatkan standar, desain dan kualitas produk agar sesuai ketentuan Asean.

 

Dengan demikian, meningkatkan kemampuan UMKM agar mampu memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang ada, termasuk dalam kerangka kerjasama Asean. "Potensi Asean bagi pelaku usaha sangat bagus, di mana bisa menciptakan peluang ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," tutupnya. (mrt)

 

 

 

Sumber