BNI Bersama BUMN Peduli Hadir bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui potensi migas di Indonesia saat ini cenderung ke laut dalam (offshore). Karena itu, diperlukan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) yang bonafide yang memiliki kemampuan finansial dan teknologi tinggi.“Cari KKKS yang betul-betul bonafide karena pengembangan migas sekarang ini sebagian besar di daerah frontier,” ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dikutip dalam situs Ditjen Migas, di Jakarta, Rabu (6/3/2013).

 

Susilo menegaskan, Pemerintah akan bersikap lebih ketat terhadap KKKS. Apalagi, ada KKKS yang tidak melaksanakan komitmen sehingga kontraknya akan dicabut.

 

Dengan demikian, hanya KKKS yang serius dan berkemampuan saja yang dapat mengelola blok-blok migas. “Lebih baik kita mendapatkan KKKS sedikit tapi bermutu, daripada banyak tapi tidak berkomitmen,” tegasnya.

 

Susilo mengharapkan, eksplorasi migas di Indonesia Timur semakin berkembang. Karena itu, pihaknya telah meminta Badan Geologi ESDM untuk mulai melakukan survei di daerah frontier.

 

Dia menyampaikan, sejumlah kebijakan Pemerintah dan mengharapkan dukungan serta kerja keras para pegawai di lingkungan Kementerian ESDM. Sejumlah juga harus diperhatikan dalam pentingnya program konversi BBM ke bahan bakar gas.

 

"Lalu percepatan izin eksplorasi migas serta keberpihakan terhadap hasil produksi dalam negeri dengan menggunakannya pada kegiatan operasi migas," katanya. (gnm)

 

 

 

Sumber