Bakti BCA dan Nicholas Saputra Dukung Penenun Warna Alam Tanah Marapu

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Emir Moeis mengatakan, pada rapat internal calon Gubernur Bank Indonesia (BI) yang diadakan di Komisi XI saat ini, hanya untuk membicarakan jadwal fit and proper test. Rapat yang digelar wakil rakyat tersebut belum pada keputusan diterima atau tidaknya Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI."Nah ini yang mau kita bahas tentang jadwal fit and proper test, tapi belum diputusin nanti dulu dong, kita tunggu rapat ini," ujar Emir saat ditemui menjelang pertemuan Komisi XI Gedung DPR Jakarta (5/3/2013).

 

Emir juga menuturkan, terkait pencalonan tunggal Agus Marto yang telah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia menilai bahwa tidak ada alasan calon lama ataupun calon baru. Bila memang calon baru tidak ada yang berkompeten, maka calon lama masih tersedia.

 

"Tidak ada alasan calon lama dan calon baru, kan calon lama juga banyak. Bisa saja dikembalikan," tukasnya.

 

Selain itu, Emir juga menyebut, pihaknya juga memikirkan bagaimana nasib Kementerian Keuangan setelah ditinggal Agus Marto. "Kalau soal kemampuan Pak Agus Marto, beliau punya kemampuan," jelas dia.

 

Sampai saat ini, Emir masih enggan memaparkan secara jelas apakah Agus Marto disetujui oleh Komisi XI atau tidak.

 

"Ini akan dilakukan fit and proper test. Saya masih ingin melakukan diskusi bersama anggota komisi XI lainnya dan melihat berbagai pandangan terkait usulan Presiden SBY itu," tambahnya.

 

Emir mengaku sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan yaitu persetujuan Agus Marto menjalani fit and proper test. Sebab, kondisi ekonomi dunia sedang tidak stabil. Bila diganti Emir menyebut, bisa saja ada dampak terhadap perekonomian Indonesia.

 

"Ekonomi dunia lagi begini terjadinya penurunan pertumbuhan Amerika Serikat juga memangkas anggaran. Masa kita gonta-ganti menteri keuangan. Orangnya sih saya rasa mampu tapi ini proses politik bukan proses perguruan tinggi. Kalau perguruan tinggi pasti luluslah. Ini kan proses politik jadi lebih holistik," tutupnya.

(gnm)

 

 

 

Sumber