Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

2012, Inefisiensi PLN Capai Rp8,1 T

Recommended Posts

UoUWeFQWW6.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja PT PLN (Persero) menjelaskan, sepanjang 2012 PLN melakukan pemborosan dalam penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Pemborosan tersebut ditaksir mencapai Rp8,1 triliun."Pemakaian BBM oleh PLN di 2012 melebihi target. Semula direncanakan 7,3 juta kl, ternyata itu meleset menjadi 8,2 juta kl," kata Ketua Departemen Penelitian Pengembangan SP PLN, Jumadis, usai RDPU Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta (5/3/13)

 

Jumadis menuturkan, sewaktu Direktur Utama PLN, Nur Pamudji merilis pemakaian BBM PLN sepanjang 2012, tidak banyak pihak yang mempertanyakan angka tersebut. "Padahal, pemborosan itu sangat besar. Itu melebihi angka bailout Bank Century Rp6,7 triliun", tukasnya.

 

Karenanya, dia berharap agar semua kalangan yang terkait mau mempertanyakan terobosan PLN yang akan mengonsumsi gas sebagai sumber energi pembangkit listrik. "Pada 2010, 2011 dan 2012 telah berlalu. Saat Dahlan Iskan menjadi Dirut PLN di 2009, dia bilang PLN salah makan, seharusnya makan gas yang murah," katanya.

 

Sedangkan kenyataannya, sejak Dahlan menjabat Dirut PLN, perusahaan yang berpelat merah tersebut malah lebih cenderung menggunakan BBM. Sehingga dalam biaya produksinya lebih mahal dibanding biaya operasional. "PLN rugi dan pada akhirnya masih terpaksa disubsidi negara", jelas Jumadis.

 

Bahkan, Dahlan Iskan pernah menargetkan untuk mengalahkan kinerja perusahaan listrik Malaysia Tenaga Nasional Berhad (TNB) pada 2011. "Kita cermati, ternyata pada 2011 TNB menggunakan minyak hanya empat persen, sedangkan gas 48 persen dengan harga 10,7 ringgit per mmbtu setara dengan USD3,3 per mmbtu", ungkapnya.

 

Dengan demikian, pada 2011 TNB mampu meraih keuntungan sebesar Rp24 triliun dan bisa memberikan dividen kepada negara sebesar 10 persen. Sementara itu, pada tahun yang sama PLN telah mengonsumsi BBM sebesar 23 persen setara dengan Rp93 triliun atau 44 persen dari total biaya operasi.

 

"PLN hanya menggunakan gas sebanyak 21 persen, malah pada 2013 ini PLN berani membeli gas seharga USD16 per mmbtu. Ini kan sangat mahal," jelas dia.

 

Jumadis mengatakan, dalam menghasilkan setiap kilowatt hour energi listrik, PLN telah menggunakan biaya pokok operasi sebesar Rp1.240, sedangkan TNB hanya Rp800 per kWh. "Dampaknya, pada 2011 PLN mengalami rugi operasional sekitar Rp80 triliun, maka harus disubsidi negara sebesar Rp93 triliun", tutupnya.

 

Sebelumnya, pada hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) sektor hulu listrik pada 2009 sampai 2010 yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan PLN telah melakukan pemborosan uang negara mencapai Rp37,6 triliun.

(mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...