Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PELABUHAN TANJUNG PRIOK: Investor Resah Usahanya Kian Terkekang

Recommended Posts

JAKARTA—Kamar dagang dan industri (Kadin) DKI Jakarta meminta manajemen Pelabuhan Tanjung Priok memperhatikan kalangan dunia usaha untuk mempertahankan kelangsungan usahanya di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

 

Kadin juga mengharapkan, pengembangan pelabuhan Marunda Jakarta Utara sebagai alternatif pelabuhan Tanjung Priok dapat di percepat dengan memperbanyak saham Pemprov DKI Jakarta dalam pengelolaan pelabuhan Marunda.

 

“Kami berharap Manajemen Pelindo Tanjung Priok tidak mengeluarkan kebijakan kontraproduktif yang dapat memperkecil peran dunia usaha swasta di pelabuhan tersebut,” ujar Syafrizal BK, Wakil Ketua Umum Bidang Multimoda dan Transportasi Kadin DKI Jakarta, kepada Bisnis hari ini, Minggu (3/3/2013).

 

Dia mengatakan hal itu menyusul adanya keresahan kalangan pelaku usaha di Pelabuhan Priok menyusul semakin sulitnya akses berusaha di pelabuhan karena manajemen Pelindo kini ingin mengambil alih seluruh kegiatan jasa kepelabuhanan melalui pembentukan sejumlah anak perusahaan oleh Pelindo II di pelabuhan Tanjung Priok.

 

“Pemerintah mesti peka dalam mengakomodir hal ini (kegiatan usaha), sebab jika tidak akan semakin banyak kegiatan usaha yang gulung tika di pelabuhan,” tuturnya.

 

Dikonfirmasi Bisnis, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby  R.Mamahit menegaskan, fungsi pelabuhan umum seperti di Tanjung Priok mesti di fungsikan untuk kepentingan umum.

 

Pemerintah, kata dia, tetap mendorong semua pelaku usaha di Pelabuhan bisa dapat tumbuh bersama demi peningkatan pelayanan jasa kepelabuhan di tanah air.

 

“Ukuran pertumbuhan itu yakni meningkatkan kualitas dan produktivitas bongkar muat serta waktu tunggu dalam pelayanan keluar masuk barang atau dwelling time,” ujarnya.

 

Sebelumnya, 11 Asosiasi Pelaku Usaha yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi di Pelabuhan Tanjung Priok menyatakan keprihatinan akibat ketidakpastian iklim berusaha yang semakin tidak kondusif di Pelabuhan itu.

 

“Oleh sebab itu kami  mengumpulkan 11 Asosiasi pelaku usaha di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai upaya penyelamatan kegiatan usaha swasta di pelabuhan itu,” ujar Budi Wiyono, Juru Bicara Forum Komunikasi Asosiasi di Pelabuhan Tanjung Priok,  usai pertemuan anggota forum, Kamis (28/2).

 

Dia mengatakan, dalam pertemuan di simpulkan agar forum asosiasi pelaku usaha di pelabuhan Priok dapat membentuk Tim untuk menyusun strategi penyelamatan bisnis anggota.

 

“Bisnis di Pelabuhan sekarang ini semakin sulit akibat ketidakjelasan biaya-biaya logistik sehingga menyebabkan biaya tinggi di pelabuhan,” paparnya.

 

Pertemuan 11 Asosiasi Pelaku Usaha yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi di Pelabuhan Tanjung Priok itu diikuti al; DPC Indonesian National Shipowners Association (INSA) Jaya, DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) DKI Jakarta, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI, dan  Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI.  (JIBI/k1/sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...