Emiten Tambang Boy Thohir (ADRO) Tebar Dividen Interim US$250 Juta

[Parno Pemilik Lapak 0]

MALANG—Setelah berhasil mengakuisisi Thanglong Cement Vietnam, PT Semen Indonesia Tbk melirik untuk mengakuisisi pabrik semen di Myanmar.

 

Direktur  Pemasaran PT Semen Indonesia Tbk Amat Pria Darma mengatakan rencana mengakuisisi satu pabrik semen di Myanmar itu masih dalam tahap evaluasi di internal perusahaan.

 

“Kendalanya kondisi politik di Myanmar saat ini yang masih bergejolak sehingga tidak menguntungkan jika investasi masuk dalam situasi seperti itu. Gejolak politik jelas berdampak negative pada pertumbuhan ekonomi,” katanya,  di sela-sela  Fun Bike Carnival Fresh and Fun di Malang, Jawa Timur, Minggu (3/3).

 

Pendanaan untuk akuisisi pabrik semen di Myanmar itu –jika rencana itu sudah benar-benar positif- diperoleh dengan dua alternatif, menerbitkan obligasi atau pinjam bank.

 

Menurutnya, proses akuisisi pabrik semen Thang Long Cement Vietnam sudah rampung. PT Semen Indonesia telah menginvestasikan Rp1,5 triliun.

 

Dengan investasi sebesar itu, maka  PT Semen Indonesia menguasai 70% dari saham Thang Long Cement. Kapasitas produksi pabrik semen tersebut mencapai 2,3 juta ton yang terutama untuk memenuhi konsumsi semen dalam negeri negara tersebut.

 

Namun jika masih ada kelebihan produksi, maka semen tersebut bisa diekspor ke negara tetangga seperti Singapura dan Bangladesh.

 

Dia menegaskan pula 7 Januari lalu, PT Semen Gresik Tbk berubah nama menjadi PT Semen Indonesia dan menjadi induk usaha dari Thang Long Cement, PT Semen Padang, PT Semen Gresik, dan PT Semen Tonasa.

 

Dengan adanya perubahan nama tersebut, Amat meyakinkan, merek semen tidak berubah. Seperti Semen Gresik tetap menjadi merek dagang PT Semen Indonesia untuk pasar Jawa Timur dan Jawa Tengah.

 

Sedangkan Semen Padang untuk Sumatera Barat dan sekitarnya serta Jakarta, sedangkan Semen Tonasa untuk kawasan Indonesia Timur. Sementara Thang Long Cement untuk Vietnam, Singapura, dan Bangladesh. (fsi)

 

 

 

Sumber