MMOexp: The Ultimate Grow a Garden Christmas Gift Strategy

[Parno Pemilik Lapak 0]

SEMARANG – Tinggi harga komoditas bawang putih dan bawang merah di Jawa Tengah telah memacu pertumbuhan laju inflasi di provinsi ini pada Februari 2013 mencapai 0,81%, meskipun lebih rendah dibandingkan inflasi Januari 2013 sebesar 1,09%.

 

Kepala Bidang Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Jam Jam Zamachsyari mengatakan laju inflasi di Jateng pada Februari 2013 mencapai 0,81% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 134,65 poin, lebih rendah dibandingkan  Januari 2013 yang mencapai 1,09% dan IHK 133,57 poin.

 

“Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2013 secara umum mengalami kenaikan yang cukup signifikan, terutama komoditas bawang putih, bawang merah, tukang bukan mandor, tarif listrik, dan mie menjadi pemicu utama,” ujarnya, Sabtu (2/3/2013).

 

Sementara, lanjutnya, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi yakni angkutan udara, beras, telur ayam ras, dan emas perhiasan.

 

Dia memaparkan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 1,84%, kelompok makanan jadi,  minuman, rokok, dan tembakau 0,73%, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,85%, kelompok kesehatan 0,31%, pendidikan rekreasi dan olahraga sebesar 0,25%.

 

Sedangkan untuk penurunan indeks terjadi pada kelompok sandang sandang sebesar 0,11%, serta pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,23%.

 

“Dari empat kota yang dilakukan survei biaya hidup (SBH), semuanya mengalami inflasi, yakni di Kota Surakarta 1,03% Kota Semarang inflasi 0,90%, Kota Purwokerto inflasi 0,40%, serta Kota Tegal inflasi 0,23%.,” tuturnya.

 

Sementara, lanjut dia, untuk laju inflasi tahun kalender, atau Januari-Februari 2013 telah mencapai sebesar 1,91%, sedangkan laju inflasi ‘year-on-year’ atau Februari 2013 terhadap Februari 2012 sebesar 5,51%, lebih tinggi bila dibandingkan 2012 yang mengalami inflasi 2,98 persen. (k39/dot)

 

 

 

Sumber