Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

 

 

 

BEIJING - China berencana melakukan reformasi di pasar obligasi. Hal ini seiring dengan kebutuhan Partai Komunis untuk mengumpulkan dana senilai 40 triliun yuan, setara dengan (USD6,4 triliun).Dana itu, akan digunakan untuk program urbanisasi dalam rangka menggenjot pertumbuhan ekonomi negara itu. Dengan demikian, gap antara daerah pusat kota yang kata dengan daerah yang pedesaan yang miskin bisa dihilangkan.

 

Partai ini bertujuan untuk membawa 400 juta orang ke kota-kota. Hal ini akan dilakukan pada periode kepemimpinan baru Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang. Mereka berusaha untuk mengubah China menjadi kekuatan dunia yang kaya dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan menghasilkan masyarakat yang makmur secara merata. Pengembangan daerah pinggiran akan didanai oleh ekspansi besar di pasar obligasi.

 

"Urbanisasi ini akan mendorong pasar modal menjadi salah satu agenda liberalisasi dalam negeri," kata salah satu eksekutif senior bank salah satu bank terbesar di China kepada Reuters, Sabtu (2/3/2013).

 

"Urbanisasi adalah proyek besar Li Keqiang. Dan dia harus bisa melakukannya dengan benar. Dia bersedia untuk mengejar inovasi untuk membuatnya sukses," kata dia.

 

Li akan dikukuhkan jabatannya sebagai perdana menteri pada pekan depan. Li harus menemukan cara untuk membiayai pembangunan perkotaan, dia mengaku telah membuat prioritas kebijakan.

 

Pembangunan China tersebut akan didanai oleh pemerintah pusat dan daerah serta pinjaman bank, akan mendanai biaya, kata sumber tersebut. Tapi, sumber tersebut menambahkan, pasar obligasi akan manjadi sumber pendanaan untuk pengembangan, untuk itu dia akan meningkatkan penerbitan obligasi korporasi dan aktif mengarahkan modal asing ke sektor ini. Hal ini, dia nilai sangat penting untuk meningkatkan jumlah uang di China. (wdi)

 

 

 

Sumber