Presiden Kunjungi Posko Kesehatan Milik Pegadaian di Aceh Tamiang

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--DKI Jakarta mengalami inflasi Februari 2013 sebesar 0,65% disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok bahan makanan 2,98%.

 

Laju inflasi tahun kalender mencapai 1,53% dan inflasi year on year (yoy) DKI Jakarta tembus 5,44%.

 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta inflasi ditopang kenaikan indeks empat kelompok, yakni kelompok bahan makanan 2,98%.

 

Selanjutnya kelompok kesehatan 1,52%, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,60%, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 44%.

 

Sementara kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks atau 0% yakni pendidikan, rekreasi dan olahraga.

 

Adapun dua kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok sandang minus 1,31%, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan minus  0,25%.

 

Kepala BPS DKI Jakarta Nyoto Widodo menegaskan inflasi 0,65 pada bulan kedua 2013 tergolong masih tinggi apalagi laju inflasi yoy sudah mendekati batas bawah target makro 5,5%.

 

"Ini tergolong tinggi sehingga menjadi warning, kita berharap Desember nanti target inflasi tidak terlampaui. BI perlu kebijakan moneter yang mendukung," katanya dalam jumpa pers di kantor BPS DKI, Jumat (1/3/2013).

 

Adapun inflasi untuk bulan Maret berharap lebih rendah tapi diperkirakan tidak jauh dari Februari.

 

Terpenting dalam mengendalikan inflasi di Jakarta adalah menjaga pasokan dan harga beras. Karena komoditas ini mempengaruhi 15% terhadap inflasi.

 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga sudah meramal bahwa kemarau akan datang lebih awal.

 

Pasokan air dikhawatirkan akan berkurang pada bulan selanjutnya sehingga berpengaruh terhadap pertanian produksi pangan.  (ra)

 

 

 

 

Sumber