Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PELINDO III anggarkan Rp1,5 triliun untuk peralatan

Recommended Posts

SURABAYA--PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengalokasikan anggaran pengadaan alat angkat dan angkut serta sistem operasi Terminal Multipurpose Teluk Lamong sekitar Rp1,5 triliun.

 

Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan 10 unit Ship to Shore Crane (STS), 20 unit Automatic Stacking Crane (ASC), 5 unit Straddle Carrier (SC), 50 unit Combined Terminal Tractor (CTT), dan pengadaan Terminal Operating System (TOS).

 

"Kami telah menyiapkan anggaran senilai US$162,58 juta atau setara dengan Rp1,5 triliun untuk pemenuhan alat angkat dan angkut serta sistem operasi di Terminal Multipurpose Teluk Lamong," ujarnya, Jumat (1/3/2013).

 

Dia juga menambahkan pihaknya juga telah  mengadakan lelang dan menetapkan empat perusahaan untuk melakukan pekerjaan pengadaan tersebut. Dan pagi ini perseroan menandatangani kontrak kerja untuk pengadaan tersebut.

 

Berdasarkan data perseroan diketahui pemenang lelang untuk pengadaan Ship to Shore Crane, Automatic Stacking Crane, dan Straddle Carrier adalah Konecranes, perusahaan asal Finlandia.

 

Adapun pemenang pengadaan Combined Terminal Tractor adalah perusahaan asal Perancis, Gaussin SA.

 

Selanjutnya untuk pengadaan Terminal Operating System dimenangkan oleh perusahaan yang berpusat di Australia, Realtime Business Solutions PTY. LTD.

 

"Realtime Business Solutions menunjuk PT Primus Indonesia sebagai perwakilan mereka di Indonesia, jadi nanti yang mengerjakan adalah Primus Indonesia,"

tambahnya.

 

Dia juga menyebutkan salah satu alat yang akan digunakan di Terminal Multipurpose Teluk Lamong merupakan alat baru di bidang kepelabuhanan, yakni Automatic Stacking Crane.

 

Alat tersebut merupakan alat yang memungkinkan untuk dikendalikan dari jarak jauh. Adapun saat ini alat tersebut baru digunakan di tiga negara yakni Jerman, Arab Saudi, dan Spanyol.

 

"Nantinya operator Automatic Stacking Crane tidak harus berada di dalam alat itu, nanti mereka akan berada di control room, dilengkapi pendingin udara, layar monitor, tuas pengendali dan lainnya," jelasnya.  (ra)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...