Mendagri Blak-blakan soal Peluang Tambah Anggaran Pemda pada 2026

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--Permintaan penelitian merek maupun pasar setiap tahun tumbuh sekitar 20%. Hal itu dipicu stabilnya kondisi ekonomi Indonesia beberapa waktu terakhir.

 

 

 

Ketua Bidang Internal Persatuan Perusahaan Research Indonesia, Yanti Zen, mengatakan permintaan akan penelitian pasar, merek, serta efektifitas iklan tumbuh 20%.

 

 

 

"Mayoritas di sektor konsumsi, meliputi brand dan market,"  jelasnya, Kamis (28/2).

 

 

 

Dia menguraikan sektor otomotif cukup banyak menggunakan penelitian pasar. "Pemicunya kepekaan dan kesadaran akan pentingnya research dan faktor ketatnya persaingan."

 

 

 

Yanti yang juga peneliti di Taylor Nelson Sofres yang berbasis di Inggris mengaku tak hanya meneliti soal ekonomi. Lembaganya bekerja sama dengan National Leadership Center juga mengadakan survei calon presiden pada Kamis-Selasa (14-19/2).

 

 

 

Hasilnya Prabowo S dan Gerindra jadi pilihan utama responden. Megawati dan PDI Perjuangan menyusul di bawahnya.

 

 

 

Meski mengurusi penelitian ekonomi dan politik, Yanti menegaskan secara metodologi tetap terjaga. Sehingga tidak mungkin lembaganya memanipulasi mekanisme penelitian.

 

 

 

Taufik Bahaudin, manajer lembaga konsultan Brainware and Management System mengatakan kondisi ekonomi yang baik juga memicu kenaikan permintaan jasa konsultasi manajemen. "Utamanya pelatihan jajaran menengah ke atas." (if)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber