Prabowo Setuju Jatah Divestasi 10 Persen Saham Freeport Buat Papua

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tahun ini menargetkan pemulihan kredit bermasalah (recovery) sebesar Rp1,6-Rp1,9 triliun. Tahun lalu, BNI berhasil melakukan recovery asset sebesar Rp2,266 triliun.Chief Business Risk Officer BNI Sutirta Budiman mengatakan, tahun ini recovery kredit bermasalah berkontribusi terhadap kontribusi laba bank. 

 

Sutirta menjabarkan, jika dilihat dari sumber recovery-nya, maka sektor korporasi menyumbang sebesar Rp700 miliar, disusul sektor kecil dan menengah sebesar Rp900 miliar dan sektor konsumer & retail sebesar Rp800 miliar.

 

"Kita harapkan tahun depan recovery asset nya mencapai Rp1,6-1,9 triliun," ujar Sutirta di sela-sela 'Paparan Kinerja BNI Tahun 2012' di Jakarta Kamis (28/02/2013). 

 

Sebagaimana diketahui, pada 2012 BNI mencatatkan perolehan laba sebesar Rp7,1 triliun. Angka ini meningkat 21 persen dibanding laba bersih pada 2011 yang hanya sebesar Rp5,81 triliun.

 

Selain itu, dari sisi penyaluran kredit, total kredit yang disalurkan BNI sepanjang 2012 yang mencapai Rp200,7 triliun atau tumbuh 22,8 persen yang mencapai Rp163,5 triliun.

 

Menurut Sutirta, kualitas kredit BNI secara keseluruhan sangat baik yang tercermin dari penurunan Non Performing Loan (NPL)-gross dari 3,6 persen menjadi 2,8 persen.

 

“Perbaikan infrastruktur perkreditan BNI telah dilakukan sejak tahun 2010 sehingga BNI mampu menyalurkan kredit komersial maupun konsumer dengan cepat di seluruh Indonesia yang didukung oleh kecanggihan Teknologi Informasi BNI,” tuturnya.

(Erichson Sihotang /Koran SI/gnm)

 

 

 

Sumber