Komite Otsus Papua: Prabowo Minta Pemda Bahas Divestasi Saham Freeport

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Logo BRI. (Foto: BRI)

 

 

 

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan kreditnya pada 2013 ini sebesar 20-22 persen, atau di kisaran Rp417,87 triliun-Rp431,80 triliun.??“Target kreditnya pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh 20 sampai 22 persen," ujar Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni saat acara Press Conference Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BRI 2013, di Gedung BRI 1, Jakarta, Kamis (28/2/2013).

 

Achmad menjelaskan, pada akhir 2012, perseroan mencatat outstanding kredit mencapai Rp348,23 triliun, ini meningkat 22,8 persen dibanding pada akhir 2011 sebesar Rp283,58 triliun. Sementara itu tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) gross terjaga di angka 1,78 persen.

 

?Sedangkan kalau dilihat dari segmen penyaluran kredit, tercatat kredit BUMN tumbuh hingga 55,88 persen atau berkisar Rp49,82 triliun pada akhir 2012. Kredit korporasi juga naik sebesar 56,53 persen atau senilai Rp37,99 triliun.

 

"Kredit menengah ikut tumbuh 19,36 persen atau menjadi Rp16,52 triliun, kredit ritel juga naik 11,16 persen menjadi Rp13,09 triliun lalu kredit mikro ikut tumbuh 18,41 persen atau berkisar Rp106,80 triliun," ucapnya Achmad.

 

?Selain itu, kalau dilihat dari segi NPL per segmen, tercatat kredit mikro sebesar 1,09 persen, kredit konsumer 1,6 persen, kredit komersial kecil 3,75 persen, kredit menengah 5,09 persen, dan kredit korporasi satu persen.

 

Baiquni menegaskan, adanya pembagian dividen sebesar 30 persen dari perolehan laba sebesar Rp18,52 triliun di akhir 2012. Hal ini tidak akan mengganggu target pertumbuhan pada kredit yang berkisar 20 hingga 22 persen pada tahun ini.

 

“Dividend pay-out ratio-nya 30 persen ini masih baik, kalau untuk tambah kredit hingga 20 sampai 22 persen," tutupnya. (wdi)

 

 

 

Sumber