Pertumbuhan Kredit Bank Melambat ke 7,36 Persen per Oktober 2025

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pada tahun ini diperkirakan sedikitnya terdapat 10 franchise lokal akan go international untuk melebarkan sayap bisnisnya dengan sistem waralaba, kata Levita Supit, Chairman Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali).

 

Jumlah tersebut, kata Levita, jauh meningkat dibandingkan dengan realisasi 2012 yang mencapai 3 franchise. Sedangkan secara keseluruhan, kata Levita,  produk lokal yang  sudah melebarkan sayap bisnisnya dengan sistem waralaba mencapai 30 franchise, misalnya Es Teler, Bumbu Desa.

 

Peminatnya, kata Levita yang biasa dipanggil dengan Itta Supit itu, antara lain datang  dari Malaysia,  Qatar, Timur Tengah dan beberapa negara lainnya. Jenis usahanya antara lain restoran, salon kecantikan atau bimbel. Tingginya permintaan dari luar, kata Levita, karena ekonomi yang semakin membaik.

 

“Mereka yang minta dari negara luar kepada asosiasi,” kata Levita di sela-sela acara Gathering Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) di I.

 

Wali merupakan perhimpunan dari berbagai jenis usaha waralaba dan lisensi di Indonesia yang berjumlah sekitar 700 anggota.

 

Biasanya, kata Itta Supit, pihak asing  melakukan kerjasama dengan franchisor lokal melalui organisasi Perhimpunan Wali, karena  sudah melalui seleksi. Selain itu, katanya,  Wali juga memberikan dukungan kepada pihak franchisor dalam negeri kalau ada franchisee yang nakal. Tapi selama ini, katanya, tidak ada terjadi pada franchise yang  melalui Wali.

 

Menurut dia,  dari asing ada yang nakal dengan membeli franchise selama tahun setelah itu tidak memperpanjang, tapi dia  melanjutkan usaha yang sama dengan nama yang berbeda.

 

(faa)

 

 

 

Sumber