Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA—Kementerian Kehutanan menilai Surabaya layak dijadikan sebagai daerah percontohan dan perlindungan konservasi mangrove.

 

Kepala Badan Litbang Kementerian Kehutanan Iman Santoso mengatakan ekosistem hutan, termasuk hutan mangrove perlu perhatian dan dukungan yang besar, mengingat fungsinya cukup besar, salah satunya menjadi penahan terhadap angin kencang dan gelombang tsunami.

 

“Semua pihak perlu concern kepada konservasi mangrove, karena sekarang ini belum optimal. Kami melihat Surabaya sudah berhasil untuk membuat konservasi mangrove, dan bisa menjadi percontohan dan perlindungan mangrove di kota-kota lainnya,” ujarnya, dalam Konferensi Pers Regional Symposium on Mangrove Ecosystem Management in Southeast Asia hari ini, Rabu (27/2/2013).

 

Dia juga mengatakan saat ini pihaknya telah membentuk Kelompok Kerja Mangrove Nasional yang saat ini terdiri dari 23 provinsi dan lima kabupaten/kota. Kementerian Kehutanan, lanjut dia, berharap seluruh provinsi dan kabupaten/kota yang ada di Indonesia nantinya juga dapat membentuk hal serupa.

 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kementerian Kehutanan Bedjo Santoso menjelaskan upaya Surabaya melakukan pembebasan lahan seluas 2.500 hektar untuk dijadikan konservasi mangrove juga menjadi salah satu alasan kota tersebut pantas dijadikan daerah percontohan.

 

“Di Surabaya tadinya terjadi kerusakan, tetapi sekarang menunjukkan revitalisasi yang menjanjikan keberhasilannya. Wali Kota Surabaya juga sudah membebaskan 2.500 hektare lahan untuk areal mangrove. Seandainya nanti akan menjadi hutan kota, tentu itu luar biasa,” ungkapnya.

 

Selain Surabaya, dia menilai pengelolaan konservasi mangrove di Bali dan Medan juga sudah lebih baik dibandingkan dengan daerah lainnya.

 

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menambahkan kepedulian untuk melindungi konservasi mangrove butuh kerjasama seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Dia menegaskan pengelolaan konservasi mangrove di Surabaya akan terus dijaga dan ditingkatkan.

 

“Tahun ini kami akan melakukan pembebasan kawasan untuk dijadikan konservasi mangrove. Memang aka nada konflik dengan masyarakat, tetapi kita harus bisa mengajak masyarakat dalam pengelolaannya, karena mangrove ini kan juga memiliki nilai ekonomis. Kami juga memiliki tim khususu untuk pengawasan,” tuturnya. (sut)

 

 

 

Sumber