Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

virus

Alat-alat dan Bahan Pemeriksaan Mata

Recommended Posts

1.Loupe dengan sensolop dan lampu celah (sliplamp)

Loupe merupakan alat untuk melihat benda menjadi lebih besar dibanding ukuran normalnya.Loupe mempunyai kekuatan 4-6 dioptri.Untuk melihat benda dengan loupe berkekuatan 5 dioptri maka benda harus terletak 20 cm (100/5) atau pada titik api lensa loupe.

Dengan jarak ini mata tanpa akomodasi akan melihat benda menjadi lebih besar.

Bila benda yang dilihat disinari dengan sensolop,maka benda yang dilihat akan lebih tegas.Hal ini dipergunakan sebagai pengganti slitlamp (lampu celah) dan akan lebih sempurna jika dilakukan di kamar yang digelapkan.

 

2.Tonometer

Alat untuk memeriksa tekanan intraokular.Pengukuran tekanan bola mata sebaiknya dilakukan pada orang berusia >20 tahun.

Ada 4 cara pengukuran tekanan intraokular:

  • Tonometer digital
  • Tonometer Schiotz
  • Tonometer Aplanasi
  • Tonometer Mackay-Marg

 

3.Oftalmoskop

Merupakan alat untuk melihat bagian dalam mata atau fundus okuli.Pemeriksaan dengan oftalmoskop dinamakan oftalmoskopi.

Oftalmoskopi dibedakan menjadi oftalmoskopi langsung dan tidak langsung.Pemeriksaan dengan ke-2 jenis oftalmoskopi ini bertujuan untuk menyinari bagian fundus okuli kemudian bagian yang terang di fundus okuli dilihat dengan 1 mata melalui celah pada alat oftalmoskopi langsung dan dengan ke-2 mata dengan alat oftalmoskopi tidak langsung.

 

Oftalmoskopi langsung

Memberikan gambaran normal atau tidak terbalik pada fundus okuli.Pemeriksaan dilakukan di kamar gelap dengan pasien duduk dan dokter berdiri di sebelah mata yang diperiksa.Mata kanan diperiksa dengan mata kanan dan sebaliknya.Jarak pemeriksaan antara ke-2 mata pemeriksa dan pasien adalah 15 cm.Setelah terlihat refleks merah pada pupil maka oftalmoskop didekatkan hingga jarak 2-3 cm dari mata pasien. Bila kelopak memperlihatkan tanda menutup mata,maka kelopak ditahan dengan tangan yang tidak memegang oftalmoskop.Untuk memperluas lapangan penglihatan,maka pasien dapat disuruh melirikk ke samping ataupun ke bawah,dan ke atas.

 

Oftalmoskopi tidak langsung

Memberikan bayangan terbalik ,kecil,serta lapangan pandang yang luas dalam fundus okuli pasien.

Jarak periksa adalah 50 cm atau sejarak panjang lengan.Selain itu juga dipergunakan lensa 15-20 dioptri yang diletakkan 10 cm dari mata sehingga letak fundus berada di titik api lensa. Sama dengan oftalmoskopi langsung,pasien dapat diminta untuk melihat ke berbagai jurusan untuk dapat diperiksa bagian-bagian retina.

 

4.Kampimeter dan Perimeter

Ke-nya merupakan alat pengukur/ pemetaan lapangan pandang terutama daerah sentral atau para sentral.

Lapangan pandang adalah bagian ruangan yang tyerlihat oleh 1 mata dalam sikap diam memandang lurus ke depan.

Pemeriksaan lapangan pandang diperlukan untuk mengetahui adanya penyakit tertentu ataupun untuk menilai progesivitas dari penyakit.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan:

  • Pemeriksaan konfrontasi : pemeriksaan dengan melakukan perbandingan lapang pandang pasien dengan si pemeriksa itu sendiri.
  • Pemeriksaan perimeter
  • Pemeriksaan tangent screen

Lapang pandang normal adalah 90 derajat temporal,50 derajat atas,50 derajat nasal,65 derajat bawah.

 

5.Fluoresein

Bahan berwarna jingga merah yang bila disinari gelombang biru akan memberikan warna hijau.Bahan larutan ini dipakai untuk melihat adanya defek pada epitel kornea,fistel kornea,atau yang disuntikan intra vena untuk membuat foto pembuluh darah retina.

 

6.Uji Anel

Dominique Anel,seorang ahli bedah Prancis,1679-1730,yang melakukan uji pemeriksaan fungsi ekskresi lakrimal.

 

7.Eksoftalmometer Hertel

Eksoftalmometri adalah tindakan mengukur penojolan bola mata dengan alat hertel. Dengan alat Hertel terlihat tingginya eksoftalmos.

Bila terdapat penonjolan bola mata (Eksoftalmos) atau masuknya bola mata (Enoftalmos),maka dilakukan pemeriksaan Hertel.Dengan alat ini dapat mengetahui derajat penonjolan bola mata.Penonjolan bola mata dapat terjadi pada tumor retrobulbar dan tirotoksikosis.

Penderita disuruh melihat ke depan dan melihat mata pemeriksa.Diletakkan alat hertel yang bersandar pada tepi orbita lateral ke-2 mata.Pemeriksa mengintip permukaan depan kornea melalui cermin berskala pada alat Hertel.Tinggi penonjolan bola mata ditentukan oleh derajat skala dalam mm pada alat Hertel tersebut.

Nilai penonjolan mata normal adalah 12-20 mm dan beda penonjolan > 2 mm antara ke-2 mata dinyatakan sebagai mata menonjol patologik atau Eksoftalmos.

Penonjolan:

  • 21-23 mm : ringan
  • 23-27 mm : sedang
  • > 28 mm : berat

 

8.Uji Ishihara

Kartu Ishihara atau kartu Pseudoisokromatik adalah kartu dengan titik-titik berwarna yang kecerahannya dan bayangannya membentuk angka,huruf atau lainnya.

Kartu ini dipergunakan untuk menguji daya pisah warna mata penderita yang diuji atas kemungkinan adanya buta warna.

Dengan uji ini pula dapat diketahui adanya defek penglihatan warna,didasarkan pada menentukan angka atau pola yang ada pada kartu tertentu dengan ragam warna.

Uji buta warna merupakan pemeriksaan untuk penglihatan warna dengan memakai satu seri titik bola kecil dengan warna dan besar berbeda (isokromatik) sehingga dalam keseluruhan terlihat warnanya pucat dan menyukarkan pasien dengan kelainan buta warna.Penderita buta warna atau dengan kelainan penglihatan warna dapat melihat sebagian atau sama sekali tidak dapat melihat gambaran yang diperlihatkan.

Pada pemeriksaan pasien diminta melihat dan mengenali tanda gambar yang diperlihatkan selama 10 detik.

Pada penyakit tertentu dapat terjadi gangguan penglihatan warna seperti buta merah dan hijau pada atrofi saraf optik,optik neuropati toksik dengan pengecualian neuropati iskemia,glaukoma dengan atrofi optik yang memberikan gangguan penglihatan biru kuning.

Share this post


Link to post
Share on other sites

9.Amsler Grid, Uji Kisi-kisi Amsler

Merupakan kartu pemeriksaan untuk mengetahui fungsi penglihatan sentral makula .Pemeriksaan didasarkan bila terdapat gangguan kuantitatif sel kerucut pada makula maka akan terjadi metamorfopsia.

 

10.Papan Placido

Papan placido merupakan papan yang mempunyai gambaran garis hitam melingkar konsentris dengan lubang kecil pada bagian sentralnya.

Bila pada kornea pasien yang membelakangi sumber sinar atau jendela,doproyeksikan gambaran sinar gambaran lingkaran placido yang berasal dari papan lempeng placido,maka akan terlihat keadaan permukaan kornea.

 

11.Gonioskopi

Untuk melihat keadaan sub bilik mata yang dapat menimbulkan glaukoma.Penentuan gambaran sudut bilik mata dilakukan pada setiap kasus ang dicurigai adanya glaukoma.

Pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan lensa sudut (goniolens)

 

12.Uji Ultrasonografi

Dipakai untuk melihat struktur abnormal pada mata dengan kepadatan kekeruhan media dimana tidak memungkinkan untuk melihat jaringan dalam mata secara langsung.

Sinar Ultrasonik direkam yang akan memberikan kesan keadaan jaringan yang memantulkan getaran yang berbeda-beda.

 

Scan B USG

USG merupakan tindakan melihat dan memotret alat atau jaringan dalam mata dengan menggunakan gelombang tidak terdengar.Alat ini sangat penting untuk melihat jaringan intraokular.Bila USG normal dan terdapat defek aferen pupil maka operasi walaupun mudah tetap akan memberikan penurunan tajam penglihatan.Kelainan USG dapat disertai dengan kelainan makula.

USG juga merupakan pemeriksaan khusus untuk katarak terutama monokular,dimana akan terlihat kelainan badan kaca seperti perdarahan,peradangan,ablasi retina,kelainan kongenital ataupun adanya tumor intraokular.

 

13.Elektroretinografi

Retina akan memperlihatkan gelombang listrik bila terpajan sinar.

Rekaman gelombang listrik retina yang terjadi pada perubahan sinar dinamakan elektroretinografi.

ERG digunakan untuk menilai luasnya kerusakan pada retina.

Pada ERG dikenal gelombang-gelombang:

  • a : respon negatif permulaan setelah periode laten rangsangan (lapis sel fotoreseptor)
  • b : defleksi positif (sel bipolar)
  • c : defleksi positif ringan
  • d : potensi positif yang terjadi bila sinar dihilangkan.

 

14.Visuoal Evoked Response

Rangsangan pada mata akan menimbulkan rangsangan pada jalur penglihatan hingga korteks oksipital.

Bila dibandingkan ke-2 mata maka akan dapat diketahui adanya perbedaan rangsangan yang sampai pada korteks sehingga dapat diketahui adanya gangguan rangsangan atau penglihatan pada seseorang.

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...