Bakti BCA dan Nicholas Saputra Dukung Penenun Warna Alam Tanah Marapu

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA—Ekonom Senior Asian Development Bank Edimon Ginting memprediksi defisit transaksi berjalan [current account deficit] masih terasa sampai 2014.

 

“Surplus current account itu baru terasa [dalam] jangka menengah. [sampai] 2014 mungkin belum bisa [surplus],” ujarnya di sela-sela acara International Financial Inclusion Forum 2013, Selasa (26/2).

 

Walaupun masih mengalami defisit, dia memprediksi defisit transaksi berjalan akan semakin menyempit. Penyempitan itu, lanjutnya, bisa terjadi asalkan kondisi ekspor membaik dan pemerintah konsisten dalam mengendalikan konsumsi BBM.

 

“Impor BBM memang harus dikendalikan karena sudah mulai ada hubungan antara konsumsi BBM dengan external balance,” ujarnya. 

 

Selain itu, dia menyarankan pemerintah menjaga kondisi makro ekonomi untuk mempertahankan tingginya arus modal investasi, baik melalui portofolio maupun PMA, yang masuk untuk mengimbangi defisit transaksi berjalan.

 

Sepanjang 2012, defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai 2,7% dari PDB atau sebesar US$24,18 miliar. Namun, surplus transaksi modal dan finansial yang mencapai US$24,91 miliar masih mampu mengimbangi defisit transaksi berjalan. Adapun, neraca pembayaran mencatatkan surplus US$165 juta.

 

(faa)

 

 

 

Sumber