Purbaya Bantah Bakal Terapkan Ijon Pajak Meski Penerimaan Seret

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Rencana PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram (kg) sebesar Rp25.400 per tabung  menjadi Rp95.600 membuat pedagang kecil kaget. Meski begitu, mereka tidak berencana beralih dari LPG 12 kg ke 3 kg."Kenapa kenaikannya tidak Rp5 ribu-Rp10 ribu dulu," ujar salah satu pedagang nasi goreng yang ditemui Okezone, di Jakarta, Selasa (26/2/2013).

 

Agus menjelaskan, pihaknya belum tahu rencana Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg.

 

"Saya baru tahu kalau harga gas elpiji 12 kg mau naik, apalagi naiknya langsung Rp25 ribu per tabung, kenapa naiknya tidak bertahap seperti dulu," jelas Agus.

 

Di tempat yang sama, Bambang rekan Agus menuturkan, selama ini, pihaknya menggunakan gas elpiji 12 kg untuk berjualan.

 

"Saya membeli gas elpiji 12 kg dengan cara berbeda-beda, kadang beli Rp73 ribu-Rp78 ribu per tabung. Selama ini saya menggunakan gas elpiji 12 kg karena tidak cepat habis dibanding 3kg," tambah Agus.

 

Walaupun harga gas elpiji 12 kg naik Maret ini, Agus mengaku akan tetap menggunakan gas elpiji 12 kg dibanding gas elpiji 3 kg.

 

"Saya akan tetap menggunakan gas elpiji 12 kg karena tidak cepat habis dibanding gas elpiji 3 kg," imbuhnya.

 

Bambang mengakui bila gas elpiji 12 kg akan berakibat pada keuntungannya. Pasalnya, saat ini pihaknya belum memikirkan untuk menaikkan harga dagangannya.

 

"Walaupun tetap menggunakan gas elpiji 12 kg, saya akan menghemat penggunaan gas," jelas Bambang.

 

Sebelumnya, Pertamina memastikan untuk mengurangi kerugian hasil dari penjualan elpiji nonsubsidi 12 kg, pihaknya akan menaikkan harga elpiji tersebut pada Maret 2013 menjadi Rp95.600 per tabung.

 

"Pasti kita akan naikan, tanggalnya belum ketemu tapi bulannya sudah, Maret, Jika tidak ada perubahan harga penjualan, diprediksi 2013 Pertamina akan rugi Rp5 triliun," ujar Vice President Corporate Comunication Pertamina Ali Mundakir.

(gnm)

 

 

 

Sumber