Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BANK MANDIRI Bukukan Laba Bersih Rp15,5 Triliun

Recommended Posts

JAKARTA-- PT Bank Mandiri Tbk membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp15,5 triliun per Desember 2012 atau tumbuh 26,6% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp12,2 triliun.

 

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan pertumbuhan laba terdorong peningkatan bunga bersih dan premi bersih sebesar 25% dan fee based income sebesar 2,4%.

 

"Pendapatan bunga bersih naik sejalan dengan ekspansi kredit dan pergeseran fokus penyaluran pinjaman. Pada 2012, kami memilih lebih fokus pada bisnis ritel, sehingga pendapatan bunganya menjadi lebih baik," ungkapnya, Senin (25/2).

 

Dia mengakui suku bunga kredit ritel cenderung lebih baik dibandingkan dengan pinjaman korporasi. Pergeseran tersebut membuat pendapatan bunga bersih dan premi bersih naik 25,9% dari Rp23,5 triliun menjadi Rp29,6 triliun.

 

Zulkifli mengatakan perolehan fee based income perseroan sepanjang 2012 mencapai Rp12,2 triliun.

 

"Pada 2011, Bank Mandiri bisa mendapatkan fee based income dari hasil penjualan saham PT Garuda Indonesia Tbk sebesar Rp1,4 triliun. Pada 2012 kan tidak ada lagi, tapi fee based dari penjualan saham, tapi kami tetap tumbuh," ujarnya.

 

Laporan keuangan Bank Mandiri mencatat realisasi penyaluran kredit secara konsolidasi sepanjang tahun lalu mencapai Rp388,8 triliun atau tumbuh 23,7% dibandingkan dengan Desember 2011 sebesar Rp314,4 triliun.

 

Khusus untuk penyaluran kredit Bank Mandiri saja tercatat tumbuh sebesar 24,1%.

 

"Penyaluran kredit kami tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri," katanya.

 

Dia mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit terjadi pada semua segmen bisnis, dengan kenaikan tertinggi pada bisnis mikro yakni sebesar 62,4% menjadi Rp19 triliun.

 

Jika dilihat secara keseluruhan, penyaluran kredit untuk segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) naik 63,5% menjadi Rp54,7 triliun.

 

Dia mengatakan pertumbuhan juga terjadi pada pos dana pihak ketiga (DPK) yang naik 14,4% dari Rp422,25 triliun per akhir 2011 menjadi Rp482,91 triliun.

 

Bank Mandiri, lanjutnya, memutuskan untuk memperbesar porsi dana murah sebagai strategi dalam bidang pendanaan.

 

Per akhir tahun lalu, total dana murah Bank Mandiri mencapai Rp316,12 triliun atau komposisinya mencapai 65,46% terhadap total dana.

 

Pahala Mansury, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, mengatakan banknya mengembangkan tiga pilar utama untuk mendorong pertumbuhan bisnis.

 

Pilar pertama, yakni mengembangkan transaksi wholesale, termasuk dalam hal pembiayaan. Dengan menggarap pilar pertama ini, Bank Mandiri berhasil membukukan fee income sebesar Rp3,3 triliun.

 

"Kami juga berhasil menghimpun dana murah sebesar Rp89,1 triliun memalui wholesale," katanya.

 

Pahala mengatakan pilar kedua yakni menggarap pasar ritel, yakni mengembangkan perolehan dana murah dan pembayaran.

 

Pilar ketiga yakni penyaluran kredit kepada segmen ritel. "Perkembangannya cukup baik, Secara keseluruhan, pembiayaan untuk segmen ritel tumbuh 29%," ujarnya.

 

Pahala mengatakan banknya juga masih mengkaji penerbitan obligasi untuk memperkuat struktur pendanaan. Namun, dia belum bisa merinci detail aksi korporasi tersebut, termasuk tenor dan besaran yang akan diterbitkan.

 

Menurutnya, tetap ada peluang melakukan aksi korporasi di tengah kondisi pasar yang masih positif. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...