Video: Bank Sentral Jepang Siap Naikkan Suku Bunga Tertinggi 30 Tahun

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA -  Pencalonan Agus Martowardojo sebagai calon Gubernur Bank Indonesia (BI) disangsikan oleh pengamat Ekonomi Faisal Basri . Dia menilai bahwa pencalonan tersebut justru hanya sebagai ajang tukar tempat."Pilar (ekonomi) ada dua, Pak Darmin dan Pak Agus. Dua-duanya kan bukan orang partai, mungkin salah satu dari mereka itu tukeran tempat," ujar Faisal saat ditemui wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Sabtu (23/2/2013).

 

Faisal menyebut, Darmin Nasution dan Agus Martowardojo adalah orang lama di dunia keuangan dan ekonomi. Darmin, tambah Faisal, sebelumnya pernah menjabat sebagai Dirjen Pajak Kementerian Keuangan.

 

"Mungkin Pak Agus sosok yang butuh tempat yang sudah mapan secara organisasi. Sementara Kemenkeu masih butuh penguatan dan Pak Darmin yang kuat cocok. Namun waktunya tanggung menjelang 2014," sebut dia.

 

Selain itu, Faisal juga menilai pencalonan tunggal Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebagai calon Gubernur BI tidak tepat. Pasalnya, Agus Marto dinilai lebih jago mengurusi perbankan nasional dibandingkan dengan ekonomi moneter.

 

"Ingat sewaktu 2008 lalu dia juga pernah ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat? BI itu bukan akumulasi dari bank-bank yang ada," ujar Faisal saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Sabtu (23/2/2013).

 

Menurut Faisal, sesuai dengan Undang-Undang, pengawasan terhadap industri perbankan di tahun 2014 diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bukan oleh BI lagi. karena itu, kemampuan Agus Marto sebagai mantan bankir, tidak diperlukan dan lebih dibutuhkan pengetahuan tentang bank sentral.

 

"Pak Agus kan orang bank jadi kalau Pak SBY mau calonkan, bagusnya Pak Agus itu ke OJK," tambahnya.

 

Faisal menjelaskan, Gubernur BI ke depan itu harus memiliki punya intuisi yang kuat untuk menghadapi perubahan-perubahan terjadi dengan cepat. (gnm)

 

 

 

Sumber