PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA–Anas Urbaningrum menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mulai hari ini, Minggu (23/2), menyusul penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang.

 

“Saya berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Saya berhenti karena sesuai dengan pakta integritas,” kata Anas dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (23/2).

 

Dia menjelaskan posisi tersangka itu lebih dari karena faktor-faktor nonhukum.  "Saya punya standar etik pribadi. Kalau saya punya status hukum, saya akan berhenti. Itu standar etik pribadi saya, apakah itu cocok dengan pakta integritas atau tidak.

 

Dalam konferensi pers tersebut Anas menegaskan dirinya percaya proses hukum yang adil, objektif, dan transparan. Dia berharap kebenaran dan keadilan masih bisa ditegakkan.

 

“Karena saya percaya negeri kita ini berdasarkan hukum dan keadilan, bukan berdasarkan prinsip kekuasaan,” katanya.

 

Anas menambahkan kemundurannya itu hanya permulaan. Karena setelah ini, Anas akan melakukan langkah-langkah untuk menghadapinya, yaitu berupa pembelaan hukum.

 

Dia juga mengungkapkan tidak akan mengeluh dalam menghadapi perkembangan kasus ini dan siap menghadapi setiap konsekuensinya.

 

“Lewat proses pembelaan hukum, bukti dan saksi-saksi yang kredibel, saya meyakini betul sepenuhnya bahwa saya tidak terlibat dalam proses pelanggaran yang disebut sebagai proses Hambalang itu,” ungkapnya. (Antara/bas)

 

 

 

Sumber