AUSTRALIA CANADA USA UK POWERFUL MAGIC RING FOR WEALTH BUSINESS POWER PROTECTION FAMOUS WHATS APP +256791403144

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Gina Nur Maftuhah - Okezone

 

 

 

Ilustrasi (Foto: AP)

 

 

 

NEWYORK - Pasar saham di bursa Wall Street berhasil rebound dalam perdagangan akhir pekan ini. Padahal, mata uang Euro mencatat level terendah dalam enam minggu terakhir.

 

Indeks The Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 119,95 poin atau 0,86 persen ke 14.000,57. Indeks Standard & Poor 500  (SPX) berakhir 13,18 poin atau 0,88 persen, di 1.515,6. Sementara Nasdaq Composite Index (IXIC) naik 30,33 poin atau 0,97 persen, pada 3.161,82.

 

Rebound Wall Street didorong Hewlett Packard di Dow Jones yang melonjak. Minggu ini,S&P 500 tergelincir 0,3 persen, Nasdaq kehilangan hampir satu persen sementara gain Dow Jone naik tipis 0,1 persen.

 

Bank Sentral Eropa (ECB) menyebut bahwa beberapa kawasan di benua Biru mungkin masih memerlukan sokongan dalam memperbaiki perekonomiannya. ECB menyebut pihaknya akan menggelontorkan 61 miliar Euro atau USD81 miliar untuk dipinjamkan saat krisi puncak di tahun ini. Namun, angka ini masih jauh di bawah prediksi analis yang memprediksi bahwa ECB akan mengeluarkan 130 miliar Euro untuk menjaga stabilitas perbankan.

 

 "Payback lebih kecil dari pinjaman berarti neraca ECB diperkirakan akan menyusut lebih cepat dibandingkan perkiraan," ungkap kepala analis di Commonwealth Foreign Exchange Omer Esiner dilansir Reuters, Sabtu (23/2/2013)

 

Sementara itu, Presiden The Fed Ben Bernanke menyebut bahwa kekhawatiran sejumlah pihak atas bubble aset terlalu berlebihan. Pasalnya, mereka telah mengatur kebijakan pengaturan uang dengan ketat.

 

Nilai tukar Euro terhadap dolar (AS) jatuh di USD 1,3144 atau terendah sejak 10 Januari.  Pergerakan ekonomi Eropa hanya ditopang sentimen dari sebuah survei di Jerman yang menyebut ekonomi makin menggeliat.

(gnm)

 

 

 

Sumber