Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Daging Sapi di Balikpapan Terancam Langka

Recommended Posts

ulTvRCZBGv.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

BALIKPAPAN - Masyarakat Balikpapan terancam tak bisa lagi mengonsumsi daging sapi, diakibatkan tak sebandingnya persediaan yang ada dengan kebutuhan masyarakat di pasaran.Kepala Dinas Kelautan Pertanian dan Perikanan (DKPP) Kota Balikpapan Chaidar Chaerulsyah mengatakan, harga komoditas yang berasal dari hewan mamalia ini memang tengah melonjak tinggi. Dari hasil pantauan yang dilakukan ke beberapa pasar harga daging sapi sudah menyentuh angka Rp100 ribu per kilogramnya, bahkan sebagian pedagang ada yang menjual di atas harga tersebut.

 

"Pasokan dagingnya yang kurang, itu ada dua yang kita ketahui daging beku dan daging segar, daging segar ini biasanya dilakukan pemotongan langsung di RPH yang sekarang jadi masalah sapinya juga yang kurang," kata Chaedar, Jumat (22/2/2013).

 

Kondisi demikian, menurutnya sudah berlangsung sekian lama, salah satunya diakibatkan karena memang pasokan daging dari para produsen sudah mulai berkurang akhir-akhir ini. Dalam sehari menurutnya pasokan daging di Balikpapan sebagian besarnya atau 70 persen didapat dari rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang menjagal sekira 40 ekor sapi, sementara sisanya merupakan daging beku yang diimpor langsung dari luar.

 

“Yang jadi masalah sebagian besar pasokan sapi-sapi itui didatangkan langsung dari luar daerah. Padahal jika dikalkulasikan dalam satu tahun kebutuhan sapi untuk masyarakat di Balikpapan mencapai kurang lebih 15 ribu ekor,” ucapnya.

 

Dirinya khawatir jika nantinya daerah penghasil sapi itu melarang pengiriman keluar maka Balikpapan otomatis akan mengalami kelangkaan komoditas tersebut, sementara sampai saat ini peternak lokal hanya mampu memenuhi kebutuhan tak lebih dari satu persennya.

 

"Saya sudah bilang berapa waktu yang lalu tidak menutup kemungkinan nanti sapi itu bisa langka karena jumlah kebutuhan untuk sapi itu sendiri di Balikpapan ini 15 ribu ekor pertahun sedangkan dari masyarakat kita untuk pembibitan itu sangat kecil sekali bahkan tak sampai satu persen setahun," jelasnya.

 

Pemerintah kota, lanjutnya, sudah berupaya menekan ketergantungan sapi dari luar daerah tersebut dengan menggenjot produksi dari peternak lokal, namun tentu saja untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri masih perlu kerja yang lebih keras.

 

Pasalnya, jika dikalkulasikan dengan kebutuhan masyarakat maka secara hitungan kasar pihaknya membutuhkan bibit sapi kurang lebih 60 ribu ekor karena dari masa kehamilan sampai pertumbuhan memerlukan waktu sekira tiga tahun agar bisa dipotong.

 

“Angka itulah yang kemudian dirasa cukup sulit untuk bisa dipenuhi, karena untuk di 2012 saja program pengembangan yang dikucurkan oleh provinsi hanya berjumlah 125 ekor per tahunnya,” tukasnya. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...