PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

KUNINGAN--PT Unilever Indonesia Tbk mempekirakan jumlah masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan gigi tetap tinggi menyusul masih rendahnya pengetahuan menjaga kesehatan gigi dan mulut.

 

Manajer Profesional Perawatan Gigi PT Unilever Indonesia Tbk Ratu Mirah Afifah mengatakan keluhan yang banyak dijumpai pada masyarakat adalah gigi yang telah hilang, berlubang, dan  gigi yang telah ditambal.

 

"Masalah gigi Indonesia komplek sekali, mengingat pengetahuan masyarat masih rendah," kata Mirah saat penyelenggaran School Program Pepsodent, yang merupakan salah satu merek Unilever untuk perawatan gigi dan mulut, di TK Pertiwi, Kuningan Jabar, Kamis (21/2/2013).

 

Mirah mengatakan dari riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan tahun 2007 diperkirakan 73% masyarakat di dalam negeri kondisi giginya memerlukan perawatan medis.

 

Sementara data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2012 mengemukakan di Kuningan. jsebanyak 10.000 anak sekolah dasar (SD) yang memerlukan perawatan gigi , dan hanya 10% yang bisa ditangani.

 

Penyebabnya mengingat kurangnya jumlah tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan gigi di wilayah tersebut.

 

Seperti halnya di Kuningan, dari 37 puskesmas yang ada di wilayah tersebut, baru 13 puskesmas yang melaksanakan tindakan pelayanan medis gigi.

 

"Bisa dibayangkan kerusakan [gigi] yang tak bisa ditangani," kata Ratu Mirah.

 

Menurutnya upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut akan menjadi lebih baik. "Pencegahan lebih baik dari mengobati," kata Mirah.

 

Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara minimal menyikat gigi dua kali dalam sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan malam hari sebelum tidur.

 

Mirah mengatakan dengan minimal menyikat gigi dua kali dalam sehari, bisa mengurangi risiko terjadinya gigi berlubang.

 

"Menyikat dua kali sehari bisa kurangi risiko gigi berlubang sebanyak 50%," kata Mirah.   (ra)

 

 

 

 

Sumber