Bakti BCA dan Nicholas Saputra Dukung Penenun Warna Alam Tanah Marapu

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA—Tim JEMM (Joint External TB Monitoring Mission) menyampaikan 6  rekomendasi tentang program tuberkulosis (TBC) kepada Menteri Kesehatan RI,  setelah tim tersebut mengadakan pertemuan sejak 11 Februari 2013.

 

Pertemuan Tim JEMM dua tahunan untuk mengevaluasi kemajuan program TB yang diadakan di Indonesia ini, terdiri dari 21 pakar TB internasional, 44 pakar nasional dari mitra-gerakan Stop TB Partners Indonesia, dan 24 pakar dari National TB Program Indonesia.

 

Menkes Nafsiah Mboi usai berdiskusi dengan tim JEMM di Jakarta, Kamis (21/2), mengatakan keenam hasil rekomendasi tim tersebut meliputi:

 

Pertama, memperkenalkan kebijakan terkait mandatory nitification, atau wajib melaporkan penemuan kasus TB bagi pemberi layanan kesehatan. Hal itu bermanfaat untuk mendapatkan perkiraan angka insiden yang rasional, dan dapat mengukur tren serta besaran masalah yang diakibatkan TB.

 

Kedua, meminta seluruh dinas kesehatan provinsi untuk segera membuat rencana kerja, menyiapkan pembiayaan dan melaksanakan kegiatan pengendalian TB resisten obat, sehingga layanan bagi pasien yang membutuhkan akan segera tersedia.

 

Ketiga, merekomendasikan adanya surat keputusan yang memastikan tersedianya pembiayaan lokal berkelanjutan bagi layanan ATM (AIDS, TB, dan malaria), termasuk menyusun pembagian tugas dan kewajiban yang jelas bagi provinsi dan kabupaten/kota.

 

Keempat, menjamin tersedianya akses lebih dini dan universal terhadap layanan berkualitas untuk semua tipe kasus TB.

 

Kelima, perlu dicermati kebutuhan tenaga pelaksana untuk menerapkan semua komponen strategi pengendalian TB nasional, dan memastikan bahwa kebutuhan ketenagaan tersebut tercantum dalam rencana pembangunan kesehatan di tingkat pusat, provinsi, dan kab/kota.

 

Keenam, meminta para pengambil keputusan di bidang kesehatan di tingkat provinsi untuk tingkatkan kerja sama dalam pelaksanaan tes HIV, dan konseleing bagi pasien TB, serta memastikan semua pasien TB-HIV menerima pengobatan dengan obat anti retroviral, dan pengobatan pencegahan dengan kotrimoksasol.

 

"Kemenkes dan seluruh jajarannya akan mengupayakan secara optimal, untuk menindaklanjuti rekomendasi dari Tim JEMM tersebut," ungkap Menkes Nafsiah. (sut)

 

 

 

Sumber