PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia membukukan kinerja cemerlang pada lini bisnis unit linked dengan perolehan premi sebesar Rp442 miliar pada 2012, meningkat 122% dibandingkan dengan perolehan premi pada 2011 senilai  Rp199 miliar.

 

Edy Tuhirman, Chief Executive Officer Asuransi Jiwa Generali, mengatakan pertumbuhan unit linked ini akan terus melaju pada 2013. Namun dia menolak menyebutkan proyeksi pertumbuhan produk ini.

 

"Sangat optimistis akan terus meningkat," ujarnya, Rabu (20/2).

 

Kontribusi lini bisnis unit linked mencapai 68% dari total perolehan premi pada 2012 yang mencapai Rp644 miliar. Kontribusi ini sedikit meningkat dari periode tahun sebelumnya yang mencapai 62% dari Rp316 miliar.

 

Edy mengatakan jalur pemasaran utama produk unit linked ini masih didominasi jalur bancassurance, namun perlahan mulai disusul oleh kontribusi dari jalur distribusi agen. Saat ini kontribusi agen mencapai sekitar 50% dari kontribusi bisnis dari jalur bancassurance.

 

Lonjakan pertumbuhan premi unit linked ini, lanjutnya, terjadi karena pihaknya menawarkan sistem unik dalam pengelolaan investasi nasabah yakni dengan menerapkan Auto Risk Management System (ARMS).

 

Dengan sistem ini, nasabah dapat mengatur sendiri campuran aset investasinya dan memadukan berbagai fitur metode manajemen risiko yang dijalankan secara otomatis.

 

"Kinerja investasi secara keseluruhan terjaga saat pasar modal berfluktuasi," katanya.

 

Edy mengatakan masih terus mengembangkan fitur-fitur ARMS yang mulai diluncurkan ke pasar sejak 2010 tersebut.

 

Selain mengembangkan sisi investasi dalam unit linked, perseroan juga akan memberikan nilai tambah kepada sisi proteksinya dengan memperbaiki rider untuk proteksi bagi nasabah.

 

Adapun, untuk menggenjot pertumbuhan, dari sisi distribusi perseroan akan memperluas jaringan pemasaran bancassurance dengan menambah jumlah bank. Saat ini Asuransi Jiwa Generali telah bekerjasama dengan Bank DBS, ANZ dan BTPN.

 

"Tahun ini akan menggandeng Bank Mestika yang berbasis di Medan yang memiliki dukungan nasabah sangat kuat. Kami sedang kembangkan produknya sekaligus menunggu izin dari Bank Indonesia," ungkapnya. (bas)

 

 

 

 

Sumber